Sopir Truk Aceh Keluhkan Pungli oleh Ormas di Perbatasan Sumut

Ilustrasi uang hasil pungli.
Sumber :

VIVA – Sejumlah sopir truk asal Aceh, mengeluhkan maraknya tindakan premanisme dan pungutan liar atau pungli, di perbatasan Aceh - Sumatera Utara. Tepatnya di wilayah Besitang. Aksi ini sangat merugikan mereka.

Viral Pungli di Trotoar Depan Gedung DPR, Heru Budi: Sudah Ditertibkan

Setiap lewat daerah tersebut, para sopir harus menghadapi tiga organisasi masyarakat (ormas), yang melakukan pungli dan aksi premanisme tersebut.

Pengakuan itu disampaikan oleh sejumlah sopir truk ke Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), agar bisa diteruskan ke Polisi Daerah Aceh. Ketua Komisi I DPR Aceh, Tgk M Yunus mengatakan, pihaknya sudah meneruskan informasi tersebut ke Kapolda.

Dewas Jatuhi Sanksi Berat untuk Tiga 'Bos' Pungli Rutan KPK, Sekaligus Minta Maaf Secara Terbuka

Baca juga: Lansia Antusias Manfaatkan Bus Vaksin Keliling di Solo

Kata dia, persoalan para sopir truk asal Aceh yang melintas di kawasan Besitang, Sumatera Utara kerap dimintai uang keamanan oleh sejumlah ormas di sana. Bahkan, jika tidak diberikan, truk mereka akan dilempari dengan batu.

5 Anggota Ormas Penganiaya Satpam Leasing Tasikmalaya Jadi Tersangka, Fix Lebaran di Penjara!

“Truk dari Aceh ada dilempar pakai batu, hingga ada sopir yang kepalanya bocor, hal seperti itu sering dialami oleh para sopir,” ujar M Yunus usai menerima keluhan para sopir truk, Selasa, 15 Juni 2021.

Dari informasi yang dia terima dari sopir truk, ormas tersebut bahkan ada yang mengutip uang per bulan kepada sopir truk dari Aceh yang melintas. Sementara, ada juga yang sekali melintas diminta uang sebesar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.

“Ada tiga ormas. Jadi tiap ormas melakukan pungutan ke sopir truk. Jadi ada ormas ini yang mengutip per bulan, di samping uang setoran seperti sekali lewat Rp10 ribu sampai Rp20 ribu,” katanya.

Terkait persoalan itu, kata Yunus, Komisi I DPR Aceh sudah bertemu dengan Kapolda Aceh untuk menyampaikan keluhan dari para sopir truk tersebut.

Dari pertemuan itu, Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada, akan berkoordinasi dengan Kapolda Sumut untuk menindak aksi premanisme tersebut.

“Kapolda Aceh menyikapi sangat bagus, beliau akan menindaklanjuti, karena itu juga perintah Kapolri,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya