Masjid, Gereja dan Puluhan Rumah di Maluku Tengah Rusak akibat Gempa

Satu dari belasan rumah di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, rusak setelah wilayah itu diguncang gempa dengan magnitudo 6,1, Rabu siang, 16 Juni 2021.
Sumber :
  • tvOne/Christ Belseran

VIVA – Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah melaporkan bahwa puluhan rumah penduduk dan dua rumah ibadah pada enam desa di Kecamatan Tehoru yang terdampak gempa bumi tektonik magnitudo 6,1 pada Rabu, 16 Juni 2021.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

"Data ini didapat setelah Tim Reaksi Cepat BPBD melakukan pendataan di lapangan pascagempa tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Maluku, Henri M. Far far di Ambon, Kamis.

Menurut dia, kerusakan rumah-rumah penduduk dan bangunan masjid serta gereja ini ditemukan di Desa Saunulu, Japuti, Tehoru, Haya, Pasalolu, dan Mahu.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Di Desa Saunulu, TRC BPBD Maluku Tengah mendata sedikitnya 11 unit rumah warga mengalami keretakan, Desa Japuti 15 unit rumah, Tehoru 25 unit, Haya 20 unit, Pasaloli 6 unit, serta Desa Mahu 19 unit rumah.

Sedangkan prasarana umum yang mengalami kerusakan di antaranya berupa sebuah masjid, satu gereja, serta talud penahan ombak yang roboh sepanjang 15 meter.

Gencarkan Promosi, Langkah Sandiaga Pulihkan Pariwisata Gunung Ruang usai Erupsi

BPBD juga melaporkan bahwa gempa bumi tektonik 6,1 yang disertai belasan kali gempa susulan ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau luka-luka dan BMKG juga menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik magnitudo 6,1 di Teluk Teluti (Pulau Seram) ini terjadi pada posisi 3.42 LS, 129.57 BT atau tepatnya di pantai pada jarak 69 Km arah tenggara Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah pada kedalaman 19 Km.

Getaran gempa dirasakan warga pada tiga kabupaten di Pulau Seram, yakni Tehoru, Masohi, Wahai (Malteng), Bula (Kabupaten Seram Bagian Timur), Kairatu (Seram Bagian Barat), Pulau Saparua (Malteng) antara III-IV MMI, sedangkan di Pulau Ambon antara II-III MMI. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya