Irjen Istiono Sulap Mobil Pelayanan Lalu Lintas Bantu Tangani COVID-19

Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono
Sumber :
  • dok Korlantas Polri

VIVA – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono merespons cepat lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di sejumlah wilayah, dengan mengubah mobil-mobil layanan lalu lintas (lantas) untuk kepentingan situasional.

"Ini penting, Korlantas semua harus meresponsnya dengan cepat situasi ini. Oleh karena itu juga, termasuk mobil-mobil pelayanan kami di lalu lintas pun kami banyak yang ubah saat ini, untuk kepentingan situasional," kata Istiono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Respons ini, dilakukan Istiono guna menanggapi kebijakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang melarang orang-orang masuk ke daerah Bandung akibat terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

Menurut dia, langkah-langkah penyekatan maupun pengetatan seperti itu memang harus dilakukan saat ini.

Oleh karena itu, kata Istiono, mobil-mobil milik Satlantas Polri diubah demi kepentingan menekan laju penyebaran COVID-19, sehingga diharapkan kasus COVID-19 dapat segera turun.

"Seperti mobil keliling polantas, ambulans, kemudian mobil dikmas. Kami ubah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran COVID-19 ini. Itu harapan kita. Semua dinamika terus kami ikuti, kami kawal agar COVID-19 bisa segera turun," ujar Istiono.

Dia menyampaikan, saat ini terdapat 12 provinsi dan 29 kabupaten yang masuk zona merah, sehingga semua pihak harus bahu-membahu memperketat mobilitas masyarakat.

"Kami mendirikan pos cek poin pengetatan ini. Kami sudah bangun 152 cek poin di daerah zona merah. Kegiatannya adalah 'rapid test' acak dilakukan gratis, kemudian kami bagi masker serta sosialisasi kepada masyarakat," kata Istiono.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Istiono menambahkan, aktivitas pengetatan di pos-pos cek poin tersebut dilakukan pada jam-jam sibuk, terutamanya pada hari-hari libur.

"Agar laju perkembangan COVID-19 itu dari segi mobilitas dapat dikendalikan. Harus sama-sama dengan masyarakat dan instansi terkait untuk mengerem kegiatan ini di lapangan. Kalau tidak dibantu dengan kesadaran masyarakat, Ini akan sangat sulit," ujarnya lagi.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Lebih lanjut, Istiono juga mengapresiasi jajaran Satlantas Polresta Surakarta atas upaya antisipasi yang dilakukan, meskipun Solo tak termasuk zona merah COVID-19.

"Solo tidak termasuk zona merah ya, ini zona kuning. Namun demikian karena Solo berbatasan dengan zona merah, Kasatlantasnya langsung merespons, membangun, mengantisipasi, mengawasi mobilitas aktivitas di perbatasan zona merah. Ini sangat bagus sekali ini," kata Istiono.

BMKG 'Tak Berkedip Mata' Pantau Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang

Dari semua upaya bersama yang dilakukan, ujar Istiono, diharapkan daerah-daerah lain juga melakukan hal yang sama. Tidak di zona merahnya, tapi yang di perbatasan zona merah juga dilakukan pengetatan, mobilitas, dan monitoring.

"Kami lakukan juga rapid test random secara gratis. Kalau kelacak ada beberapa orang yang positif kan bagus untuk pencegahan," kata Istiono lagi. (Ant)

Baca juga: Irjen Fadil: Jakarta Sedang Tidak Baik-baik Saja

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya