Sekjen Gerindra: Jadi Pemimpin Jangan Hanya Bangun Popularitas

Sekretaris Jenderal Gerindra dan Ketua Fraksi Gerindra di DPR, Ahmad Muzani
Sumber :
  • Dok. Ahmad Muzani

VIVA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan bahwa seorang calon pemimpin harus memiliki kapasitas dan integritas yang baik. Jika ingin menjadi pemimpin, tegas Muzani, jangan hanya membangun popularitas, tanpa mengasah kemampuan.

Gerindra Akui Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati Sedang Disusun

Tapi juga kinerja dan karyanya, harus benar-benar diterima masyarakat dan bisa membawa dampak yang cukup besar bagi orang lain.

"Keterkenalan (popularitas) kita harus berbanding lurus dengan kemampuan kita menyelesaikan persoalan rakyat. Maka itu diharapkan anak-anak muda di TIDAR bisa mamahami kebutuhan rakyat, sehingga bisa menjadi pemimpin yang lahir di tengah-tengah masyarakat," kata Muzani dalam keterangannya yang diterima VIVA, saat Pelatihan Tunas 3 yang diselenggarakan oleh organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (TIDAR), Senin, 21 Juni 2021.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Baca juga: Wacana Jokowi 3 Periode, Ketua PDIP: Tak Elok Permainkan Konstitusi

Muzani memberi contoh beberapa tokoh besar di Republik ini, yang sangat populer tapi juga mumpuni. Seperti Bung Karno dan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Mereka adalah pemimpin yang benar-benar hadir di tengah rakyat dan membela apa yang menjadi kepentingan rakyat.

Dasco : Amicus Curiae Pernah Disampaikan Kubu 03, Tapi Patah di Persidangan

"Presiden Soekarno, sang proklamator yang selalu didambakan kehadirannya oleh rakyat dari Sabang sampai Merauke. Begitu juga Jenderal Soedirman adalah sosok yang patut kita teladani. Seorang yang dengan tulus melakukan pengabdian kepada rakyat, bangsa, dan negara," ujar Muzani.

Wakil Ketua MPR itu juga mengingatkan, bagaimana pun proses politik merupakan salah satu cara yang efektif dalam memberikan andil yang berarti bagi pembangunan bangsa. Kader-kader muda Gerindra, dia berpesan, agar dapat berkontribusi sebanyak-banyaknya untuk perbaikan Indonesia ke depannya.

Jika ada yang menjadi pejabat eksekutif dan legislatif, baik di daerah maupun tingkat nasional, maka perlu menjadi pengingat adalah sumpah jabatan. Sebab, sebagaimana sumpah jabatan publik dibacakan, tertulis janji mendahulukan kepentingan rakyat.

"Nilai tertinggi dari sebuah pengabdian adalah mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi," kata dia.

"Karena bagi kami mendahulukan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara di atas kepentingan pribadi adalah tujuan daripada berdirinya partai Gerindra. Itulah calon-calon pemimpin bangsa yang akan terus kami lahirkan dari partai ini," jelas Muzani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya