Klaster Takziah di Kota Malang, 8 Orang Positif COVID-19

BPBD Kota Malang menyemprotkan disinfektan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Penyebaran COVID-19 di Kota Malang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Di Jalan Jaksa Agung Suprapto Gang 3, Rampal Celaket, Lowokwaru, Kota Malang sebanyak 8 orang dinyatakan positif COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Akibatnya, satu perkampungan di daerah itu di-lockdown selama 2 pekan ke depan. Dinas Kesehatan Kota Malang mengungkapkan, penyabab ledakan kasus COVID-19 di perkampungan ini diduga berawal dari klaster takziah

"Informasinya mbiodo (takziah) ke slametan (tahlil/kirim doa) orang meninggal dunia yang tidak diketahui penyebabnya (meninggal dunia) karena apa," kata Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, Senin, 21 Juni 2021. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Husnul mengatakan, Dinkes Kota Malang melalui Puskesmas Rampal Celaket melakukan tracing dan swab antigen massal kepada 27 warga yang takziah. Dari jumlah itu, sebanyak 8 orang diketahui positif COVID-19. Empat orang langsung dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard dan 4 orang lainnya isolasi mandiri di rumah.

"Sesuai laporan Puskesmas Rampal Celaket. Tes swab antigen dilakukan pada 27 orang, 8 orang positif COVID-19 dan 19 orang negatif. Lalu 4 orang dibawa ke RS Lapangan (Idjen Boulevard) dan sisanya (4 orang) karena dalam satu rumah dilakukan isolasi mandiri," ujar Husnul. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Ketua RT 02, Kusaeri mengungkapkan, kasus penyebaran COVID-19 diduga berawal dari takziah kepada warga bernama Didik yang meninggal dunia pada Kamis, 3 Juni lalu. Sepulang dari takziah banyak warga yang melaporkan sakit. Kemudian dilakukan tracing dan 27 warga di-swab antigen baru diketahui 8 warga positif COVID-19. 

"Hari Jumat setelah takziah warga yang sakit langsung di tes swab sama pihak Puskesmas, akhirnya ketahuan kalau ada warga yang positif COVID-19," ujar Kusaeri. 

Lockdown dilakukan oleh warga demi menghindari penyebaran COVID-19 meluas. Warga yang ingin masuk ke kawasan ini diwajibkan membawa bukti sehat atau dinyatakan bebas dari COVID-19. 

Sementara itu, BPBD Kota Malang langsung melakukan sterilisasi rutin dengan menyemprotkan disinfektan ke sudut-sudut perkampungan. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya