Kasus COVID-19 di Kendari Melonjak, Begini Fenomena di Lapangan

Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Kota Kendari, dr Algazali.
Sumber :
  • Erdika Mukdir/tvOne Kendari.

VIVA – Tiga pekan belakangan ini jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Pada awal Juni lalu, jumlah pasien positif COVID-19 hanya mencapai 4 kasus. Namun karena tiap hari mengalami penambahan, maka jumlah kasus positif hingga hari ini, 22 juni 2021 sudah mencapai 151 kasus aktif. Juga naik 32 persen dibanding hari sebelumnya.

Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Kota Kendari, dr Algazali mengungkap fenomena yang ada di lapangan. Dia menyebut ada beberapa pasien yang tidak percaya dengan adanya virus berbahaya tersebut. Bahkan mereka sempat menuduh rumah sakit telah meng’Covid’kan pasien.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, para pasien itu ternyata masuk rumah sakit karena memiliki penyakit penyerta hingga akhirnya terkonfirmasi positif COVID-19 .

“Untuk itu kami mengimbau agar hal-hal seperti ini tidak disampaikan ke masyarakat. Karena kami pihak rumah sakit telah benar-benar melakukan swab Antigen atau pun PCR , dan hasil itulah yang menjadi acuan kami jika bahwasanya pasien tersebut terpapar COVID-19 “ ujarnya secara virtual dikutip Selasa, 22 Juni 2021.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Baca juga: COVID-19 Melonjak, Keterisian RS di Solo Nyaris Penuh

Algazali juga berpesan kepada masyarakat Kendari bahwa COVID-19 belum berakhir dan berharap kepada masyarakat untuk menerapkan 5M. Di antaranya Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak, Mengurangi mobilitas serta Menjauhi tempat kerumunan .

Pasien yang terkonfirmasi positif hingga kini masih menjalani perawatan di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit. Sementara puluhan lainnya yang tidak memiliki gejala lebih memilih untuk melakukan isolasi mandiri.

Laporan: Erdika Mukdir/tvOne Kendari

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya