Hasil Tes Genome Beberapa Daerah Jateng, Varian Delta Cuma di Kudus

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Beberapa daerah di Jawa Tengah telah mengirimkan sampel untuk tes genome squencing. Dan sebagian kini sudah ada hasilnya.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, hampir semua daerah di Jateng yang sudah mengirimkan sampel genome, hasil yang dinyatakan positif varian delta baru Kudus.

"Ada banyak, seperti Semarang, Magelang, Solo, Brebes, Sragen dan lainnya. Yang positif varian delta sementara baru di Kudus. Memang belum semua hasilnya keluar, termasuk kemarin kami kirim 40 sampel lagi. Waktu pemeriksaannya kan cukup lama, sekitar dua minggu. Jadi kami masih menunggu," katanya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyebut varian delta hanya menjangkiti Kabupaten Kudus. Dari beberapa sampel yang dikirim dari sejumlah daerah, semua hasilnya negatif varian delta.

"Baru yang ada di Kudus. Kemarin sampel untuk genome sequencing hampir semua wilayah di Jateng diambil. Dan yang sudah jadi, hasilnya negatif. Tidak ada varian baru," kata Ganjar di rumah dinasnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Baca juga: Total Jumlah Pasien COVID-19 di Kudus Lebih dari 12 Ribu Orang

Memang, lanjut Ganjar, ada yang belum keluar hasilnya. Namun sebagian besar yang dikirim, hasilnya negatif varian delta.

"Kita masih menunggu, tapi mudah-mudahan tidak," katanya.

Untuk penanganan kasus varian baru di Kudus, Ganjar meminta masyarakat Kudus dan sekitarnya juga diharapkan membantu sekaligus berjaga-jaga.

"Kudus harus dikunci, agar tidak ada penyebaran. Untuk itu, penanganan di sana kita optimalisasi. Istilahnya ada penebalan, baik tenaga kesehatan, layanan kesehatan, alat kesehatan termasuk penebalan TNI/Polri," katanya.

Meski varian delta hanya ada di Kudus, namun Ganjar tetap meminta semua daerah untuk siaga.

"Digenjot saja, kalau semua daerah merah bisa melakukan itu, maka akan cepat. Begitu ketahuan, segera mikrozonasi. Lockdown tingkat RT harus dilakukan. Sebanyak-banyaknya RT di-lockdown tidak apa-apa, laporkan ke kami nanti akan kami bantu, termasuk bantuan Babinsa/Bhabinkamtibmas untuk menjaga. Sehingga efektivitasnya bisa optimal," katanya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024