Kasus Aktif COVID-19 di Pamekasan Terus Bertambah

Rapid Test Antigen (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melaporkan kasus aktif COVID-19 terus bertambah dan hingga kini terdata sebanyak 51 orang positif terpapar virus corona baru itu.

Misteri Motor di Jembatan Suramadu, Pengendaranya Anak Stres

"Tambahan terakhir per tanggal 24 Juni 2021 sebanyak lima orang dan mereka berasal dari empat kecamatan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pemkab Pamekasan Arif Rachmansyah di Pamekasan, Jumat, 25 Juni 2021.

Keempat warga itu masing-masing berinisial MB (71), SA (57), berasal dari Kecamatan Pamekasan, lalu NR (20) dari Kecamatan Tlanakan, YA (40) dari Kecamatan Pademawu, dan seorang lagi berinisial SL (50), berasal dari Kecamatan Galis.

Fourtwnty Tutup Jakarta Lebaran Fair dengan Manis 

Temuan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Pamekasan, setelah Satgas COVID-19 melakukan tes antigen di sejumlah lokasi penyekatan di Pamekasan dan di berbagai puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan.

"Berdasarkan hasil pelacakan petugas, mereka yang positif COVID-19 ini, memang merupakan warga Pamekasan yang pernah berinteraksi dengan masyarakat luar Pamekasan, seperti Bangkalan, atau pernah bepergian ke daerah yang kasus COVID-19-nya meningkat," kata Arif.

Indosat Tetap Tenang meski Ada Lonjakan

Selain menyatakan tambahan kasus baru COVID-19, Pamekasan juga mengumumkan lima pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes usab per tanggal 24 Juni.

Secara keseluruhan, warga Pamekasan yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga 24 Juni sebanyak 1.238 orang dengan perincian 51 orang diisolasi, 1.092 orang sembuh, dan sebanyak 95 orang lainnya meninggal dunia.

Warga yang suspek COVID-19 sebanyak 1.316 orang, dengan perincian, 13 orang dalam pengawasan, 1.196 orang selesai pengawasan, dan sebanyak 107 orang meninggal dunia.

Lonjakan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Pamekasan terjadi sejak lonjakan kasus baru di Kabupaten Bangkalan pascalibur Lebaran 1442 Hijriah.

"Ini terjadi, karena adanya interaksi antara masyarakat Pamekasan dengan Bangkalan, sehingga penularan bagi warga Pamekasan juga terjadi, apalagi, saat lonjakan terjadi, banyak masyarakat Bangkalan yang masuk ke Pamekasan dan beberapa diantaranya memang terkonfirmasi positif COVID-19," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya