Pigai Cerita Tolak Jabatan Waka BIN hingga Bos Freeport, Ini Alasannya

Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai
Sumber :
  • Youtube Fadli Zon

VIVA – Aktivis HAM Natalius Pigai menceritakan pernah ada tawaran terhadapnya untuk mengisi jabatan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Bukan hanya Waka BIN, tapi Pigai mengaku pernah ditawari posisi Presiden Freeport Indonesia hingga Duta Besar.

Kenang Jenderal Wismoyo, Prabowo: Ajaran Beliau Bawa Saya Sampai Mendapat Mandat Rakyat

Dia menyampaikan demikian saat menjadi tamu dalam acara Saatnya Perempuan Bicara tvOne. Saat itu, salah satu presenter, Balques Manisang bertanya kepada Pigai karena satu-satunya tokoh Papua yang baru ini diminta bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pigai menjawabnya dengan merujuk pernyataan Prabowo yang pernah disampaikan terhadapnya.

Selesaikan Persoalan Papua, Jusuf Kalla Beri Saran Begini ke Prabowo-Gibran

"Pak Prabowo sampaikan kamu orang yang setiap kata tidak pernah berubah. Kesetiaanmu itu adalah yang menjadikan banyak orang menghormati Anda," kata Pigai dikutip VIVA pada Senin, 28 Juni 2021.

Menurut Pigai, bahwa dirinya memiliki kesetiaan. Kata dia, hal ini dibuktikan dengan pernah menolak berbagai jabatan penting. Namun, ia tak menyebut kapan tawaran itu diajukan terhadapnya. 

Surya Paloh Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem Jadi Gabung Koalisi?

"Kalau saya tidak setia, saya pernah ditawarkan Presiden Freeport, Duta Besar, Wakil Kepala BIN pernah. Saya ditawari Presiden Komisaris pernah," ujar eks Komisioner Komnas HAM periode 2012-2017 tersebut.

Pigai tak menampik sejumlah jabatan itu juga untuk berbakti buat negara. Tapi, ia menolak karena punya alasan versinya.

"Betul, tapi saya nggak boleh ditawarin. Saya itu orang yang siap untuk bekerja dituntut. Memang saya bisa ditawarin? Saya punya kemampuan kok," lanjut Pigai.

Bagi dia, orientasinya bukan hanya jabatan, uang, dan kekuasaan. Melainkan, ia mengaku orientasinya adalah pengabdian.

"IQ saya 152. Artiya kan begini, orientasi saya itu kan bukan orientasi jabatan, kekuasaan, dan uang, dan bukan perempuan cantik.

"Menjadi komisaris menghasilkan gaji Rp150-Rp100 juta itu juga bisa sehari di luar, kalau orientasi uang. Kita orientasi adalah pengabdian," sebut Pigai.

Terkait pertemuan dengan Prabowo belum lama ini, ia menyampaikan membicarakan diisi dengan kegiatan makan siang hingga ngobrol biasa. Ia menyanjung Prabowo sebagai elite politisi yang perhatian terhadapnya.

"Saya kaget, dan sangat kaget. Dan, itu tidak pernah diucapkan oleh para elite Indonesia. Bagaimana kesehatan, bagaimana SPP anak, bagaimana makan anak," tutur Pigai.

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Prabowo Makin 'Gemoy' Kuasai Parlemen Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut bakal mendapatkan keuntungan besar apabila merangkul PKB dan Nasdem masuk ke koalisi pemerintahan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024