Luhut Pimpin Percepatan Persiapan RS Lapangan dan Pasokan Oksigen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan, menggelar rapat soal kesiapan Rumah Sakit Lapangan dan kemampuan ketersediaan oksigen selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021 untuk Jawa-Bali.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Dia menegaskan, salah satu hal yang harus diprioritaskan saat ini adalah memenuhi segala kebutuhan medis, seperti misalnya kebutuhan farmasi dan alat-alat kesehatan, guna mendukung penanganan lonjakan kasus COVID-19.

"Untuk itu, kita gerak cepat memenuhi kebutuhan produk farmasi dan alkes kita, seperti kesiapan RS Lapangan dan pasokan oksigen," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Minggu 4 Juli 2021.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

Baca juga: 20 TKA China Masuk Saat PPKM Darurat, Ditjen Imigrasi Beri Penjelasan

Dia menekankan, percepatan yang perlu segera dilakukan yakni mempersiapkan kedelapan gedung RS Lapangan di Wisma Haji Pondok Gede, yang akan difungsikan untuk fasilitas perawatan intensif, gejala sedang, dan asrama perawat.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

"Pemanfaatan dari ruangan-ruangan ini nantinya akan memperhatikan zoning risiko, sirkulasi udara, akses dan jalur lalu-lintas petugas, pasien, logistik, dan barang bersih atau kotor," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, merinci pemanfaatan ruangan-ruangan di RS Lapangan Wisma Haji Pondok Gede tersebut. Di mana, satu gedung nantinya akan diperuntukkan sebagai ruang perawatan intensif, lima gedung untuk gejala sedang, dan dua gedung untuk asrama perawat.

"Setiap gedung, punya kamar yang dimanfaatkan sebagai ruang tindakan, ruang farmasi, laundry, dan ruang petugas. Ini total, kita punya 785 tempat tidur (TT)," ujar Budi.

Untuk Wisma Haji Pondok Gede, ditargetkan mampu menerima 600 hingga 700 pasien komorbid yang nantinya bisa ditindak di sini dan dimulai hari ini. Dengan kapasitas seperti ini, lanjut Budi, tenaga kesehatan nantinya juga akan didatangkan dari luar Pulau Jawa untuk membantu menangani pasien yang ada di sini. 

"Tenaga kesehatan yang datang dari luar Pulau Jawa ini nantinya akan membantu di RS Lapangan Wisma Haji. Kami sudah koordinasi dengan MenPUPR agar disediakan tempat tinggal bagi mereka," ujarnya.

Diketahui, guna melengkapi koordinasi tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, sudah menyiapkan Rumah PU di kawasan Pasar Jumat, yang mampu menampung para tenaga kesehatan yang dikirim dari luar Pulau Jawa.

Sementara itu, untuk beberapa tempat lain yang juga dijadikan sebagai RS Lapangan, antara lain seperti Rusun Nagrak, Pasar Rumput, dan Wisma Atlet yang dijadikan tempat isolasi. Rusun Nagrak dan Pasar Rumput sudah mulai terisi, dan beberapa tower juga sudah mulai penuh.

Mereka yang masuk adalah pasien dengan kriteria OTG atau ada gejala ringan, tetapi tidak memenuhi tiga syarat yakni tidak memiliki komorbid, memiliki saturasi di atas 95 persen, dan tidak sesak nafas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya