Satgas COVID1-9: Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk Sumatera Barat

Jam Gadang di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Juru Bicara Satgas COVID-19 Sumatera Barat Jasman Rizal mengungkapkan virus corona penyebab COVID-19 varian Delta yang pertama kali ditemukan di India sudah masuk provinsi itu.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

“Virus corona varian Delta sudah masuk Sumatera Barat, kita harus waspada karena lebih mudah menular," kata dia di Padang, Rabu, 7 Juli 2021.

Dia mengingatkan, varian Delta diketahui lebih mudah dan cepat menular daripada varian lainnya. Varian Delta, katanya mengutip hasil riset, memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan varian Alpha.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Salah satu teori menyebutkan protein bahwa pada permukaan virus corona varian Delta lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia, sehingga membuat virus itu lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan menginfeksi manusia.

Selain itu, varian Delta memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Cukup banyak pasien positif COVID-19 varian delta yang membutuhkan perawatan di rumah sakit daripada pasien COVID-19 varian lain.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Varian Delta juga diketahui dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah pada pasien lansia atau yang memiliki penyakit penyerta sebelumnya, seperti diabetes, hipertensi, atau asma. Varian baru ini juga lebih mudah menginfeksi anak-anak, remaja, dan orang dewasa di bawah usia 50 tahun.

Ia menyebutkan beberapa hari terakhir kasus positif COVID-19 di Sumatera Barat mencapai ratusan: 500 orang di tingkat provinsi dan 200-300 orang di Kota Padang. “Angka ini membuat Sumatera Barat menjadi daerah tertinggi ketiga di nasional,” katanya.

Dia mengimbau seluruh warga untuk melakukan vaksin. Karena, menurutnya, vaksin merupakan langkah untuk menyelamatkan diri dari bahaya virus corona..

Jasman mengatakan saat ini Puskesmas di Padang buka 24 jam. Lewat vaksin antibodi seseorang akan terbentuk untuk melawan virus.

Vaksin buatan Astrazeneca, dia mengklaim, lebih cepat membentuk antibodi. Begitu disuntik, sebulan setelah itu akan terbentuk antibodi yang dapat melawan virus. Namun sehari setelah suntik vaksin jenis ini, seseorang akan merasakan demam. “Kalau vaksin sinovac butuh waktu tiga bulan untuk kemudian terbentuk antibodi,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya