Pria Tak Lulus SD Bikin Helikopter dari Bahan Bekas

Usman Jalil (65 tahun), warga Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, merakit dan membuat helikopter dari bahan bekas dan mesin sepeda motor metik.
Sumber :
  • ANTARA/Nanang Mairiadi

VIVA – Usman Jalil (65) yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas dua SR (sekolah rakyat; setingkat SD) itu kini viral di media sosial karena membuat helikopter dari bahan besi bekas dan mesinnya dua unit mesin sepeda motor matik dan dia yakini bisa terbang.

Masyarakat Tak Disarankan Mudik Naik Sepeda Motor

Saat ditemui di kediamannya dan bengkel tempat dibuatnya helikopter itu, Rabu, 7 Juli 2021, Usman Jalil menceritakan awalnya dia pernah membuat helikopter pada 1997 di Kecamatan Suban, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabar), dari bahan baku rotan, dengan tenaga pemutar baling-baling hanya bermodalkan dari gergaji mesin.

Ide pembuatan helikopter itu berawal pada saat ia masih bekerja di Saumil atau tempat pemotongan kayu. Sebab saat masuk ke hutan, medan jalan yang hancur dan jarak tempuh lama membuat Usman berpikir keras bagaimana caranya sampai ke lokasi saumil dengan singkat. Dibuatlah dari rotan dan berhasil terbang selama beberapa tahun.

Pagi Ini, Pemudik Sepeda Motor Padati Jalur Gentong Tasikmalaya

Tapi, membuat helikopter tidak semudah yang dibayangkan. Ternyata pada tahun itu ia juga berkali-kali gagal membuat helikopter. Namun, dengan kegigihan dan tekad yang kuat, ia berhasil membikin helikopter. "Kalau gagalnya dak terhitung lagi, berpuluhan kali gagal," ceritanya.

Untuk menyalurkan hobinya yang menantang, Usman Jalil kembali membuat helikopter, tetapi kali ini tidak dari bahan rotan melainkan dengan bahan sisa besi tua.

Menteri Perhubungan: Mudik yang Berkeselamatan Tidak Menggunakan Sepeda Motor

Pembuatan helikopter itu memakan waktu kurang lebih sekitar tiga bulan lamanya.

Tidak ada menggunakan barang baru, semuanya menggunakan bahan bekas, seperti kepala helikopter terbuat dari bekas kepala mobil dan besi untuk badan helikopter juga berasal dari sisa-sisa besi tua, dan tenaga untuk memutar baling baling menggunakan dua unit mesin kendaraan bermotor.

Usman kembali menceritakan, pembuatan helikopter itu tidak ada yang mengajarinya, atau belajar dengan siapa pun melainkan secara otodidak. Sekarang, katanya, kurangnya hanya tali seplin dan shockbreaker serta laher duduk.

Dia menjelaskan, bahan pembuatan helikopter itu didapat dari mengumpulkan besi tua, yang diutamakan besi yang tidak memiliki berat yang berlebih atau lebih ringan. "Saya kumpul kumpul duit hasil penjualan depot air untuk membeli bahannya.," kata dia.

Kalau ditotal sekitar Rp35 juta hingga Rp40 jutaan sudah habis untuk biaya buat helikopter itu dan sudah ada yang menawar untuk membelinya atau memesan dibuatkan, kata Usman Jalil.

Dalam pembuatan helikopter itu, Usman Jalil juga sempat dimarahi oleh anak dan menantunya. Karena mereka menilai membuat helikopter membuang uang saja.

Seperti yang diceritakan istrinya, Nurhayati, Jalil mengatakan selain ada penolakan dari anak dan menantunya, dan banyak warga yang meremehkan suaminya untuk membuat helikopter itu.

Namun dengan kegigihan suaminya bertambah kuat dan semangat untuk membuat helikopter. "Bapak kalo sudah digituin, semangatnya tambah karena bapak pingin membuktikan ke masyarakat bahwa beliau bisa," kata Nurhayati.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jambi yang juga mantan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, sudah mendatangi kediaman dan bengkel dari Usman untuk melihat langsung helikopter buatan putra daerah Jambi. Dia berpesan teruslah berkarya dan karyanya jangan dijual. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya