MUI Sebut Ma'ruf Amin Buat Produk Halal Tumbuh Baik saat Pandemi

Wapres KH Ma'ruf Amin
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Ikhsan Abdullah menyebut kerja keras Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin selaku Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam meningkatkan ekspor produk halal dan industri keuangan syariah patut diapresiasi.

Kolaborasi BPJPH, Industri Tekstil dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion

Pasalnya, pada masa pandemi COVID-19 seperti ini produk halal dan industri keuangan syariah masih bertumbuh dengan baik. Selain itu juga memberikan dukungan bagi angka pertumbuhan ekonomi nasional yang positif.

"Di masa pandemi ternyata produk halal dan industri keuangan syariah bertumbuh baik dan memberikan dukungan bagi angka pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, bahkan dalam percaturan global. Tentu harus diapresiasi sebagai peningkatan kinerja Wapres yang diserahi pembagian Tugas oleh Presiden sebagai Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah," ucap dia kepada wartawan, Kamis 8 Juli 2021.

BPJPH: Produk Non Halal di Indonesia Wajib Cantumkan Keterangan Tidak Halal

Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan, Indonesia saat ini masuk dalam 10 besar fashion muslim dengan menduduki peringkat ketiga di dunia berdasarkan data State of Global Islamic Report 2019/2020. Untuk kategori indikator ekonomi islam, Indonesia pun masuk 15 besar dengan menduduki peringkat kelima. Kemudian, kata dia, untuk kategori keuangan syariah, Indonesia masuk dalam 10 besar dengan menduduki peringkat kelima. Indonesia juga disebut masuk dalam 10 besar kategori wisata halal dengan menduduki peringkat keempat.

Dirinya menambahkan, untuk perkembangan ekspor produk halal yang mencakup makanan, kosmetik dan obatan-obatan, juga menunjukkan tren sangat positif. Dimana, kata Kiai Ikhsan ekspor produk halal mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga 2020 sebesar 5,51 persen dari 286,01 Juta dolar di tahun 2015 menjadi menjadi 514,68 Juta dolar di tahun 2020. Menurutnya, bila pencatatan ekspor produk halal ini terus ditata kelola dengan baik dalam waktu 2 tahun, dirinya yakin ke depan tidak mustahil Indonesia menyalip Malaysia dan Brazil dalam peningkatan ekspor produk halal dan Industri Keuangan Syariah (Islamic Finance). 

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Peningkatannya ekspor produk makanan halal meningkat signifikan hampir mencapai 6 persen. Kami optimis Indonesia akan menyalip Brazil dan Malaysia ke depan, karena semua modal dasar tersedia, yakni Penduduk yang besar dan UKM yang jumlahnya mencapai 64 juta sesuai data Kementrian Koperasi dan UKM," kata dia.

Pria yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) itu mengatakan, elemen pendukung penting lainnya yang bisa jadi modal yang dimiliki Indonesia adalah fatwa-fatwa MUI terhadap produk halal dan fatwa di Bidang Keuangan Syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI yang terbukti mampu jadi stimulus bagi pertumbuhan Keuangan syariah

"Sertifikasi halal juga menjadi pendukung utama bagi bertumbuh pesatnya Industri Halal dan Industri keuangan Syariah di Indonesia. Walaupun saat ini masih diperlukan akselarasi pertumbuhan Ekspor Produk halal dengan tingkat pertumbuhan pembiayaan Syariah yang masih sedikit  timpang. Dan, ini merupakan pekerjaan rumah (PR) agar Perbankan Syariah ke depan bisa lebih intensif lagi melakukan terobosan baru," kata dia.

Baca juga: Maruf Minta Sertifikat Halal Internasional untuk Produk Dalam Negeri

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya