PAN Minta Vaksin Berbayar Tak Hanya Ditunda Tapi Dibatalkan

Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay.
Sumber :

VIVA – Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, merespon positif mengenai kabar ditundanya Pelaksanaan Vaksin Gotong Royong Individual berbayar. Langkah tersebut menunjukkan pemerintah masih mendengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Saya tentu senang kegiatan ini ditunda. Dengan begitu, pemerintah bisa mengkalkulasi lagi untung rugi penerapan vaksin berbayar individual ini," kata Saleh kepada wartawan, Senin 12 Juli 2021

Lebih dari itu, Saleh bahkan mengusulkan agar pemerintah tak hanya menunda, tetapi juga membatalkan vaksin gotong royong individual berbayar ini. Menurutnya, tidak ada salahnya jika PMK 19/2021 direvisi dan dikembalikan kepada semangat awal vaksinasi, gratis karena dengan begitu, setiap anggota masyarakat memiliki akses yang sama dalam memperoleh vaksinasi.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

"Saya yakin masyarakat akan mendukung jika program itu tidak hanya ditunda, tetapi dibatalkan. Bagaimana pun juga, vaksinasi gratis pasti akan lebih populis dan mudah diterima daripada vaksinasi berbayar," ujarnya

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini baru setuju apabila vaksin gotong royong untuk para pekerja jika biayanya tidak memberatkan para pekerja, atau dalam hal ini dibebankan kepada badan hukum/badan usaha/pengusaha. Format seperti inilah sebetulnya yang dimaksud gotong royong.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

"Jadi ada pihak yang memang secara sadar dan sukarela membantu pemerintah dalam program vaksinasi nasional," ujarnya

Fraksi PAN, kata Saleh, tetap mendesak pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi nasional sebagaimana target yang disampaikan Presiden. Akhir 2021 ini diharapkan sudah dilaksanakan vaksinasi sebanyak 70 persen jumlah penduduk.

"Itu setara dengan 181,5 juta orang. Jika dosis yang diberikan 2 kali, jumlah vaksin yang dibutuhkan adalah 363 juta dosis. ini harus segera dikejar. Sebab, suntikan ketiga sudah menanti. Terutama bagi para tenaga kesehatan yang berdiri di barisan terdepan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan di balik vaksin gotong royong berbayar yang belakangan mendapat kritik. Budi menjelaskan, bahwa vaksin berbayar ditujukan bagi individu atau perorangan yang belum terakses dari program itu sebelumnya.

Karena skema vaksin gotong royong diketahui adalah salah satu program yang dimotori Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN. Atau dengan kata lain, lewat program ini pengusaha atau perusahaan menanggung biaya vaksinasi bagi para pekerjanya alias bebas biaya. 

"Vaksin gotong royong ini merupakan opsi, jadi apakah masyarakat bisa mengambilnya atau tidak," kata Budi, Senin 12 Juli 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya