Ganjar Sebut Varian Delta Ditemukan di 8 Wilayah Jateng

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – Hasil tes genome sejumlah sampel di beberapa daerah di Jawa Tengah membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta semua pihak waspada. Pasalnya, hasil tes ditemukan varian baru COVID-19 yakni varian delta di 8 kabupaten /kota yaitu Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar dan Solo.

Kronologi Mobil Rombongan tvOne Kecelakaan Tewaskan 3 Penumpang, Dihantam Truk dari Belakang

"Hampir seluruh sampel kemarin yang kita kumpulkan dari beberapa Kabupaten/Kota, ternyata hampir semuanya varian delta. Kalau sudah begini, ini alert buat kita untuk semakin waspada," kata Ganjar setelah rapat di kantornya, Senin, 12 Juli 2021. 

Ia mengungkapkan, ada 106 sampel dari beberapa kabupaten/kota yang dites genome sequencing. Dari jumlah itu, 95 sampel positif varian delta.

Kala Ahmad Luthfi Ingin Jadikan Rumah Gubernur Sebagai Rumah Rakyat

"Artinya ada 89,6 persen yang varian delta. Bahayanya lagi, varian ini juga menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun. Sebanyak 23 sampel varian delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa," ujar Ganjar.

Daerah yang sampelnya menunjukkan varian delta yaitu Kudus dari 72 sampel, 62 di antaranya positif varian delta. Kemudian Salatiga ada 6 yang dites, hasilnya 5 varian delta. Jepara ada tiga, semuanya varian delta. Grobogan dua sampel, semuanya varian delta. Magelang dua sampel, dua-duanya varian delta. Kota Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta, dan Kota Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta.

Andika Sebut Turunnya Indeks Demokrasi di Jateng Cerminan Masalah Struktural

"Pergerakan masyarakat harus dikurangi. Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya," katanya.

Di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat ini, Ganjar meminta seluruh masyarakat mengurangi mobilitas. Sebab sampai saat ini, mobilitas masyarakat Jateng masih cukup tinggi.

"Kepolisian tadi mengatakan akan menambah lokasi-lokasi penyekatan. Saya minta antar bupati/wali kota melakukan kebijakan seragam. Industri juga saya minta patuh betul pada aturan yang berlaku, yang kritikal esensial harus mengikuti ketentuan, tidak boleh ada kerumunan," katanya.

Ganjar juga meminta jajarannya, dari level atas sampai tingkat desa dan kecamatan, untuk terus melakukan komunikasi dan edukasi pada masyarakat agar mereka sadar. Semuanya harus bergandengan tangan untuk melawan pandemi ini.

"Masyarakat bisa diedukasi untuk tidak keluar dari wilayah itu. Sehingga tidak banyak yang turun ke jalan. Sebab kalau sudah turun ke jalan, pergi ke kota, ini kan terjadi mobilitas tinggi. Dan dari data google, mobilitas warga di Jateng masih tinggi," ujarnya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya