Sudah Kecil Bansos Telat Datang, Anggota DPR: Bagaimana Bertahan Hidup

Petugas Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang menempelkan stiker khusus di rumah warga terdampak wabah virus corona dan terdaftar sebagai penerima bantuan sosial dari provinsi Banten, Kamis, 7 Mei 2020.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani Aher menyoroti terlambatnya pemberian bansos senilai Rp300 ribu per bulan selama masa PPKM Darurat. Dari informasi yang didapatkannya, bansos tersebut baru dicairkan pada hari ke-10 PPKM Darurat.

Hotman Paris Sindir Kubu Amin dan Ganjar: Jangan Nangis Kalau Kalah

Menurut Netty, seharusnya bansos dicairkan sebelum pemberlakukan PPKM Darurat. 

"Bansos untuk 10 juta peserta Program Keluarga Harapan dan bantuan sosial tunai baru dicairkan. Sementara wacana perpanjangan PPKM Darurat telah beredar di masyarakat," kata Netty dalam keterangan media pada Rabu, 14 Juli 2021

Menteri PUPR: Pembangunan Rumah Menteri di IKN Sudah 80 Persen, Target Rampung Juli

Wacana perpanjangan PPKM Darurat hingga enam minggu ke depan kata Netty akan memengaruhi mentalitas rakyat kecil yang bergantung pada pemasukan kerja harian. Jangan sampai kata dia, rakyat kelaparan menunggu cairnya bansos dari pemerintah.

"Rakyat kecil tentu panik dan bingung memikirkan bagaimana harus bertahan hidup di tengah pembatasan. Sementara bantuan sosial yg dijanjikan terlambat dicairkan dan jumlahnya juga kurang memadai. Apakah pemerintah menunggu rakyat kelaparan dahulu?" lanjut Netty.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Netty meminta agar pemerintah bisa sigap dalam menunaikan janji bansos khususnya pada masa PPKM Darurat.

"Pemerintah harus membantu menyiapkan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Jangan hanya meminta masyarakat diam di rumah. Besaran bansos pun seharusnya memadai untuk memenuhi kebutuhan. Jumlah Rp300 ribu terlalu kecil untuk bertahan hidup," ujar anggota Komisi IX yang mengurusi bidang kesehatan itu.

Netty menambahkan seandainya bansos yang diberikan pemerintah nilainya lebih besar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan maka dia yakin rakyat akan sukarela mau tetap di rumah. "Tidak ada orang yang mau dirinya terpapar," ujarnya.

Dia lanjut mengingatkan pemerintah agar tidak hanya bicara lugas soal sanksi kepada pelanggar PPKM Darurat tanpa ada sosialisasi dan edukasi untuk menyambung hidup.

"Sudah seharusnya pemerintah memberi dukungan pada rakyat dengan bansos memadai. Memberikan edukasi dan sosialisasi secara persuasif dan ciptakan suasana publik yang nyaman dan tenang. Saya pikir rakyat akan taat dan disiplin. Rakyat juga bosan ditakut-takuti dengan sanksi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya