Bukittinggi Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Simulasi Penanganan Pasien COVID-19. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

VIVA - Ahli Klinis Satuan Gugus Tugas Coronavirus Disease-19 kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Deddy Herman, menyebutkan tenaga kesehatan saat ini mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di daerah itu. Menurutnya, Sumbar khususnya Bukittinggi sudah masuk fase seperti yang terjadi di Jawa dan Bali.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Ini harus segera di antisipasi. Oksigen sudah mulai langka. Bisa diantisipasi dengan membuat sendiri. Tapi semua itu, dikembalikan ke pemerintah setempat," kata Deddy Herman, Kamis, 15 Juli 2021.

Pemerintah Kota Bukittinggi juga mewacanakan SMP Negeri 5 Bukittinggi untuk dijadikan rumah sakit darurat. Saat ini, mereka sedang berkoordinasi dengan Pemprov untuk mendapatkan bantuan 100 tempat tidur dan 100 tabung oksigen.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Memang ada wacana dijadikan SMP Negeri 5 sebagai rumah sakit Covid-19, tapi itu semua butuh persiapan. Butuh alat-alat dan SDM juga. Kita berharap ini segera dicarikan solusinya," kata dia lagi.

Baca juga: Bukittinggi Resmi Terapkan PPKM Mikro, Begini Aturan Lengkapnya

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Deddy menuturkan di Bukittinggi, ada empat rumah sakit yang menampung pasien terkonfirmasi yakni RS Ahmad Mochtar, RSUD, RS Tentara dan RS Otak. Sekarang, semuanya sudah penuh.

"Maka kita usulkan untuk mencari tempat lain menjadi rumah sakit darurat untuk sementara waktu,” kata dia.

Mengingat situasi dan kondisi saat ini sudah akan masuk fase seperti yang terjadi di Jawa dan Bali, Deddy berharap pemerintah Kota Bukittinggi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera mengambil langkah tepat untuk mengatasi kondisi ini.

Dia menambahkan tempat cadangan untuk perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 juga harus segera disiapkan agar tidak terjadi pasien yang tidak tertolong atau tidak mendapatkan tempat rawatan seperti di daerah lain di luar Sumatera Barat. Apalagi mengingat saat ini, masyarakat juga sudah mulai kekurangan suplai oksigen.

Kota Bukittinggi masuk dalam level empat situasi darurat Covid-19. Bukittinggi, selain kota Padang dan Padang Panjang juga saat ini menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, dari 12 hingga 20 Juli 2021 mendatang. Merujuk data Rabu kemarin, total kasus sejak Maret 2020 hingga kini ada sebanyak 2656 warga Bukittinggi yang terinfeksi Covid-19 dengan angka kesembuhan 2151 kasus dan kematian 54 kasus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya