Jokowi Soroti Pemukulan Perempuan oleh Satpol PP di Gowa

Bantuan sembako PPKM darurat disebar aparat ke masyarakat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta segenap aparat yang bertugas dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat ini untuk lebih bersikap humanis. Menurut Jokowi, aparat seharusnya bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang.

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

"Saya minta kepada Polri dan juga nanti mendagri kepada (pemerintah) daerah agar jangan keras dan kasar, (harus) tegas dan santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 17 Juli 2021.

Presiden Jokowi menegaskan, sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah seperti pemukulan pemilik warung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selayaknya tidak perlu terjadi.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

"Saya kira peristiwa-peristiwa yang terjadi di Sulawesi Selatan misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," imbuhnya menyusul adanya pemukulan oleh oknum Satpol PP belum lama ini di Gowa, Sulsel.

Dia meminta jajarannya untuk mengevaluasi pembatasan mobilitas masyarakat melalui penyekatan-penyekatan di jalan. Berdasarkan pengamatan Presiden, sejumlah ruas jalan masih terlihat ramai, baik saat pagi maupun pada malam hari.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

"Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan, tapi kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulo Gadung, saya lihat masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," ungkap Jokowi.

"Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi. Spakah efektif juga menurunkan kasus karena yang terkena sekarang ini banyak di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana," sambungnya.

Presiden juga meminta agar ada kajian lebih detail mengenai efektivitas penyekatan tersebut. Menurut Presiden, penerapan protokol kesehatan secara disiplin, terutama penggunaan masker, menjadi kunci utama pengendalian penyebaran COVID-19.

"Karena klasternya sudah masuk ke keluarga. Kuncinya itu justru urusan memakai masker. Kedisiplinan protokol kesehatan, memakai masker terutama. Tinggal, seperti yang saya minta sejak awal BNPB bekerja keras betul (untuk) urusan yang berkaitan memberi masker. Kampanye masker yang saya lihat sampai saat ini belum," kata Presiden Jokowi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya