- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
VIVA – Berbagai kebijakan diberlakukan pada PPKM Darurat di beberapa daerah. Salah satunya adalah penutupan jalan sebagai upaya mengurangi mobilitas dan kerumunan.
Tapi alih-alih warga patuh aturan, justru jalan yang ditutup dan jadi lengang, malah disalahgunakan untuk olahraga dan nongkrong sehingga menimbulkan potensi kerumunan baru.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi pun tak habis pikir dengan ulah sebagian warga tersebut. Melalui Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, Kapolda meminta masyarakat untuk tidak memanfaatkan momen penutupan ruas jalan sebagai tempat nongkrong atau kegiatan olahraga.
"Tujuan penutupan ruas jalan itu untuk membatasi dan mengurangi mobilitas warga. Bukan kemudian dialihkan menjadi ruang olahraga yang berpotensi menimbulkan kerumunan," kata Iqbal.
Ia mencontohkan ruas Jalan Slamet Riyadi di Kota Solo, pada Minggu, 18 Juli pagi lalu. Jalan yang ditutup selama PPKM darurat bahkan digunakan sejumlah warga untuk berkegiatan layaknya ketika car free day. Padahal, selama PPKM darurat, Pemerintah Kota Solo tidak mengadakan agenda car free day. Pemkot Solo juga menutup sejumlah ruas jalan, termasuk Jalan Slamet Riyadi untuk meminimalisasi kerumunan warga.
“Upaya untuk menghalau juga sudah dilakukan pihak Polresta Solo. Begitu juga dengan daerah lain,” jelas Iqbal.
Ia pun meminta agar masyarakat benar-benar mendukung upaya mengatasi COVID-19 dengan cara mematuhi aturan yang ditetapkan, melaksanakan 5M dan 3T.
Laporan Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang
Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Sembuh dari COVID-19