Oksigen yang Heboh di Tulungagung Asli, Tapi Kadarnya Hanya 22 Persen

Tabung oksigen yang dipakai peternak Koi di Tulungagung yang diduga palsu.
Sumber :
  • Bidhumas Polda Jatim

VIVA – Satuan Tugas Penegakan Hukum Aman Nusa II Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resor Tulungagung telah menguji kandungan isi tabung oksigen yang heboh sejak beberapa hari kemarin. Hasilnya, tabung tersebut berisi oksigen asli tapi kadarnya hanya 22,68 persen, jauh lebih kurang dari standar medis 99,5 persen.

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

“Kami tegaskan di sini bahwa oksigen yang viral di Tulungagung itu oksigennya asli, hanya kadarnya yang kurang,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko kepada wartawan di Markas Polda Jatim di Surabaya, Jumat, 23 Juli 2021.

Secara singkat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Pol Farman menjelaskan, oksigen yang dipakai peternak ikan Koi Tulungagung yang kemudian mati itu berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan pada 17 Juli 2021.

Arus Balik Lebaran, Sopir Bus di Terminal Gayatri Tulungagung Kedapatan Positif Narkoba

BPBD memproduksi oksigen dari mesin kompresor yang biasa dipakai untuk kepentingan penyelaman. Pada tanggal 17 Juli itu, BPBD mengisi oksigen ke dalam 32 tabung ukuran 1 meter kubik dan enam tabung ukuran 6 meter kubik. “Setelah itu BPBD tidak melakukan pengisian lagi karena kompresornya rusak,” ujar Farman.

Satu tabung di antaranya yang berukuran 6 meter kubik dibawa pembudidaya bibit gurami asal Tulungagung berinisial MR. dari dia peternak ikan Koi lantas meminta oksigen yang diisikan ke tabung ukuran 1 meter kubik. “Karena kadar oksigennya kurang dari standar, maka ikannya kemudian cepat mati,” tandas Farman.

Lagi, SYL Minta Pindah Karena Oksigen di Rutan KPK Kurang: Paru-paru Saya Setengah

Ia mengatakan, sampai sekarang belum ditemukan unsur pidana dalam kasus ini. Semua pihak yang bertemali dalam kejadian itu tidak memiliki kesengajaan dan niat jahat atau mens rea. Oksigennya juga tidak diperjualbelikan. “[Semua yang dimintai keterangan] statusnya saksi,” ujar mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu.

Kehebohan oksigen ini bermula dari informasi yang disampaikan kelompok peternak ikan Koi dalam kemasan plastik di Tulungagung beberapa waktu lalu. Empat ekor ikan Koi yang ada di dalam plastik mati setelah diisi oksigen. Dari situlah tersiar kabar adanya peredaran oksigen palsu. Namun polisi menegaskan bahwa oksigennya asli, cuma kadarnya yang jauh kurang dari standar.

Baca juga: Polisi Sebut Oksigen yang Heboh di Tulungagung Asli, Kadarnya Kurang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya