Enam Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Surabaya Dapat Dokter Magang

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Sumber :
  • Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo

VIVA – Enam rumah sakit di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan kuota dokter magang atau praktik dari Kementerian Kesehatan untuk ditugaskan dalam menangani pasien COVID-19.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

"Alhamdulillah, sudah ada progres yang positif. Saat ini kami berjuang bersama agar internsip dokter bisa diperluas ke puskesmas-puskesmas yang ada di Surabaya," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Jumat, 23 Juli 2021.

Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter baru lulus pendidikan lewat magang sebagai upaya penyelarasan hasil pendidikan di kampus dengan kondisi di lapangan.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Armuji mengemukakan enam rumah sakit yang mendapat kuota dokter magang itu adalah RSUD M. Soewandhie, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD dr Soetomo, RS TK III Brawijaya, RS Bhayangkara dan RS Marinir Ewa Pangalila.

Armuji mengapresiasi dan berterima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Menurut dia, BPPSDMK telah menetapkan sejumlah rumah sakit di Kota Surabaya sebagai wahana magang melalui Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) Tahun 2021 di masa Pandemi COVID-19.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya berharap penanganan medis pasien COVID-19 di puskesmas di Surabaya yang kini membuka layanan 24 jam juga perlu mendapat pertimbangan, khususnya untuk kesiapan tenaga medis, tenaga administrasi dan operasional. Untuk itu, Pemkot Surabaya berupaya mengusulkan agar PIDI diperluas hingga ke puskesmas.

"Jadi nanti dokter-dokter internsip bisa membantu pelayanan medis di puskesmas. Insyaallah menjadi kekuatan baru menghadapi COVID-19," katanya.

Armuji memaparkan bahwa penanganan COVID-19 di Kota Surabaya diasumsikan sebagai hambatan pembangunan jangka panjang, sehingga kebijakan SDM, anggaran dan pembangunan juga perlu diperhitungkan secara detail.

"Kami perhitungkan secara keseluruhan, sehingga kesehatan bisa tertangani, perekonomian juga tumbuh. Makanya pemkot berupaya sekuat tenaga," katanya.

Berdasarkan laman Lawancovid-19, hingga per 22 Juli 2021, tingkat kesembuhan di Kota Surabaya meningkat. Bahkan, pada Kamisitu ada 753 warga sembuh, sehingga secara akumulasi ada 28.806 warga Surabaya bisa sembuh dari COVID-19. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya