PKB Injak Usia ke-23, Muhaimin Ingatkan Soal Era yang Berubah

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • Dok. PKB.

VIVA - Partai Kebangkitan Bangsa kini menginjak usia yang ke 23 tahun. Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, mengingatkan bahwa partainya harus memperbanyak kader militan yang tangguh dan siap memimpin jabatan publik.

Gus Ipul Bicara soal Pergantian Cak Imin dari Ketua Umum PKB: Harus Regerenasi

Dia mengatakan upaya tersebut harus dimenej dengan baik, mulai dari pembentukan kapasitas dan kemapuan setiap kader PKB yang akan mengisi jabatan publik. Alasannya, jabatan publik tanpa ada persiapan matang, skil dan cara kerja yang terus diupgrade akan ketinggalan.

“Sudah eranya berubah, tantangannya berubah, (tentu saja) skil dan cara kerja jabatan publik juga harus berubah. Kapasitas politisi-politisi PKB mutlak harus mengalami perubahan. Persiapkan diri anda dan kita semua menyongsong era dan tantangan yang benar-benar berubah, tantangan yang betul-betul sulit, dan tidak seperti yang kita bayangkan secara normatif,” kata Muhaimin dalam peringatan hari lahir PKB ke-23 secara virtual, Jumat, 23 Juli 2021.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Wakil Ketua DPR itu mengutarakan dua agenda PKB lainnya. Pertama, seluruh kader PKB harus memperkuat peran dan kehadiran mereka di tengah masyarakat karena setiap kader PKB memikul tanggung jawab yang diuji langsung oleh rakyat.

“Kader PKB pandai-pandailah berperan di semua level. PKB harus menjadi pendorong keberhasilan pemerintah mengatasi keadaan sulit saat ini. Kita harus menyuguhkan jalan penyeimbang mengatasi problem bangsa di masa sulit,” katanya.

Anies Baswedan Direstui Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin: PKB Belum Membahas

Baca juga: Muhaimin Iskandar Sowan ke Jateng, PKB dan NU Klaim Makin Solid

Kedua, lanjut Muhaimin, penguatan dan penyempurnaan sistem politik baru. Ia menyatakan salah satu agenda penyempurnaan sistem politik PKB adalah dengan penguatan legislatif di semua tingkatan sebagai bagian dari upaya mensinergikan program-program nasional hingga efektif di tingkat daerah.

“Agenda mendesak adalah membangun demokrasi yang bermartabat, bermanfaat, yang memberi hasil langsung dan nyata dinikmati masyarakat. Bukan demokrasi untuk euforia dan hanya untuk kepentingan penguasa belaka, tetapi demokrasi yang produktif, dan demokrasi yang menghasilkan percepatan, keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan,” katanya.

Muhaimin mengaku bersyukur dengan seluruh capaian PKB yang semakin membaik dalam usia yang kini menginjak 23 tahun.

“Kita tentu saja berbangga tepat 23 tahun PKB berkiprah dan mengabdi untuk Indonesia. 23 tahun PKB lalu dideklarasikan para ulama, para kiai Nahdlatul Ulama. Para pendiri PKB adalah orang-orang pilihan, punya komitmen, dan tanggung jawab kepada Indonesia,” kata Muhaimin.

Muhaimin menegaskan bahwa komitmen para deklarator PKB yang tanpa pamrih adalah kekuatan PKB yang genuine dalam memperjuangkan keislaman, keindonesiaan, dan kebangsaan. Komitmen inilah yang membuat PKB langgeng, kuat, dan terus naik signifikan.

Doa dan syukur harlah 23 tahun PKB juga dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, Ketua Dewan Syuro DPP PKB, Dimyati Rois, Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB, Manarul Hidayah, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Saifullah Maksum, jajaran pengurus DPP PKB, serta ribuan kader PKB di seluruh Indonesia yang mengikuti secara virtual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya