- Istimewa
VIVA – Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi penangkapan terhadap Osimin Wenda, salah satu buronan yang terlibat aksi kejahatan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Osimin Wenda ditangkap di Kampung Wandigobak, Kabupaten Puncak Jaya pada Kamis, 22 Juli 2021 sekira jam 11.25 WIT,” kata Kamal melalui keterangannya pada Jumat, 23 Juli 2021.
Menurut dia, tim mendapatkan informasi bahwa salah satu DPO Polres Puncak Jaya sedang turun ke kota dan berada di pasar. Selanjutnya, tim melakukan penyelidikan di sekitar Pasar Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya.
Pukul 11.00 Wit, kata dia, tim melihat pelaku bergerak dari pasar menggunakan sepeda motor menuju jalan baru yang mengarah ke Distrik Philia. Pukul 11.25 Wit, tim memberhentikan pelaku di Kampung Wandigobak dan langsung ditangkap.
“Selanjutnya, tim mengamankan pelaku dan barang bukti ke Mapolres Puncak Jaya. Kasus tersebut dalam penanganan Satuan Reskrim Polres Puncak Jaya,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, Kamal mengatakan pelaku diketahui mendapatkan vonis seumur hidup dari hakim tahun 2014 dan kabur dari Lapas Abepura pada 2018. Aktivitas pelaku seringkali melakukan pemalangan terhadap para supir truck yang melintas di jalan baru menuju Philia.
“Selain itu, pelaku juga terlibat berbagi aksi Kejahatan Kelompok Kriminal Bersenjata,” jelas dia.
Adapun kasus yang melibatkan Osimin Wenda yaitu penyerangan Polsek Pirime bulan November 2012; terlibat dalam penembakan atau penyanggongan mantan Kapolda Papua yang saat itu dijabat oleh Mendagri Tito Karnavian tahun 2012.
Kemudian, ditangkap oleh Timsus Polda Papua pada 15 Juli 2013; kabur dari Lapas Abepura pada 8 Januari 2016; terlibat dalam penembakan tukang ojek bernama Yanmar di Kampung Popome Kabupaten Lanny Jaya tahun 2018; dan terlibat kontak tembak dengan personel gabungan di Kampung Popome tahun 2018.
Baca juga: Anggota KKB Penembak Rombongan Eks Kapolri Tito Karnavian Ditangkap
Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat
Dukungan pemerintah pusat untuk tindak tegas OPM sangat diperlukan TNI dan Polri, kata pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies.
