Sahroni Nasdem: Pandemi Banyak yang Stres, Lari ke Narkoba

Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri telah menindak 19.229 perkara tindak pidana narkotika di seluruh Indonesia. Dari perkara tindak pidana tersebut, sebanyak 24.878 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan barang bukti 6 ton narkotika jenis sabu telah disita petugas.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan respon positif. Sahroni mengapresiasi tingginya angka penindakan yang dilakukan Polri karena hal itu menunjukkan komitmen Bareskrim Polri dalam memberantas narkoba di Tanah Air.

"Di tengah-tengah pandemi COVID-19 yang masih mencekam, mampu terus bersinergi dan bekerja sangat baik dalam mengungkap ribuan kasus dalam waktu beberapa bulan terakhir. Saat pandemi memang banyak yang stres dan lari ke narkoba, jadi memang momentum ini dimanfaatkan oleh para bandar untuk lebih giat menjual narkoba," kata Sahroni kepada wartawan, Jumat 23 Juli 2021

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

Lebih lanjut, Sahroni juga menyoroti peningkatan jumlah barang bukti yang berhasil diamankan oleh Bareskrim Polri dibanding tahun sebelumnya. Menurut Sahroni, dari barang bukti yang diamankan itu jelas terlihat bahwa ada kenaikan jumlah barang tangkapan dari tahun-tahun sebelumnya.

"Jadi kalau pada sepanjang tahun 2020 Polri berhasil mengungkap sekitar 6 ton sabu, ini baru di pertengahan 2021 Polri sudah menyita 6 ton sabu. Artinya, sabu-sabu ini tidak berhasil sampai ke masyarakat karena keburu diamankan polisi. Artinya juga, ada ratusan ribu bahkan jutaan nyawa yang berhasil diselamatkan dari narkoba," ujarnya.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

Terakhir,  Sahroni meminta agar prestasi ini diperkuat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan fokus pada pencegahan peredaran. Selain itu, Bareskrim Polri juga perlu terus berkordinasi dengan pihak terkait untuk merehab para pengguna.

"Prestasi seperti ini tentunya harus terus dipertahankan dan diperkuat dengan mengembangkan teknologi, data intelejen, sampai kerjasama dengan berbagai lembaga lain untuk merehab para pengguna. Meringkus pengguna dan merehab itu penting, tapi menangkap bandarnya lebih penting lagi," ujar Sahroni.

Bea Cukai bersama Bareskrim Polri menggagalkan peredaran narkotika

Bea Cukai dan Bareskrim Polri Jalin Sinergi Gagalkan Peredaran Narkotika di Tangerang dan Aceh

Sinergi antara Bea Cukai dan Direktorat Tindak Pidana Narkotika (Dittipid) Bareskrim Polri kembali menggagalkan peredaran narkotika di wilayah Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024