Luhut Minta Pasien Isoman COVID-19 Diperhatikan, Begini Jawab Menkes

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • Dok. Menko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan menyoroti penanganan pasien yang melakukan isolasi mandiri atau isoman COVID-19. Menurutnya, pasien isoman perlu diberikan perhatian serius, tak hanya mereka yang dirawat di rumah sakit.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Saya kira penanganan pasien yang isolasi mandiri itu perlu diperhatikan, karena pada umumnya yang dibawa ke rumah sakit itu sudah pada level yang parah," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Juli 2021.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa berdasarkan laporan yang diperolehnya melalui kontak telepon dengan beberapa dokter perawat pasien COVID-19, pasien dibawa ke RS sudah dalam kondisi parah. 

Luhut Sebut Apple Juga Sangat Tertarik Investasi di IKN

"Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk RS sudah terlambat, saturasi oksigennya hanya 70 atau 80," kata Budi.

Sementara itu, lanjutnya, masa inkubasi dan masa sakit penderita COVID-19 Varian Delta ini relatif cepat.

Luhut Sebut Apple Bakal Investasi Besar: Tim Cook Baru Sadar RI Potensial

Terkait hal ini, Menkes Budi mengatakan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas untuk melengkapi fasilitas oximeter.

"Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala. Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94 harus segera dirawat di lokasi isoter atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes," ujar Menkes Budi.

Dalam kesempatan itu, Menko Luhut juga memerintahkan Panglima TNI untuk mengkoordinasikan kegiatan testing dan tracing yang akan dimulai pada Senin pekan depan, 26 Juli 2021, di  tujuh wilayah aglomerasi se-Jawa dan Bali. 

Ia menargetkan minimal pengetesan dan pelacakan dilakukan pada delapan kontak erat per pasien yang dicapai dalam 2 minggu ke depan. 

"Kalau bisa, TNI segerakan proses testing, agar kita bisa membawa penderita ketika saturasi masih diatas 80 sehingga mereka masih bisa tertolong," ungkap Luhut

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya