Jokowi Ungkap Kemungkinan Dunia Hadapi Varian COVID-19 Lebih Menular
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Jokowi mengungkapkan, adanya kemungkinan varian lebih menular dari Pandemi COVID-19 melanda dunia ke depannya. Dia pun mengaku telah meminta jajaran menteri untuk bersiap menghadapinya.
Kesiapan yang diperintahkannya kepada jajaran menteri adalah meningkatkan testing dan tracing serta respons cepat treatment untuk menekan laju penularan dan meningkatkan angka kesembuhan.
"Kita harus terus selalu waspada, ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian lain yang lebih menular," kata Jokowi Saat konferensi pers, Minggu, 25 Juli 2021.
Baca Juga: Jokowi Perpanjang PPKM Level 4, Ini Sejumlah Pelonggarannya
Dia juga menekankan, penerapan protokol kesehatan yang ketat serta peningkatan kapasitas testing, tracing dan treatment menjadi pilar utama penanganan COVID-19 ke depannya.
"Akan menjadi pilar utama penanganan COVID-19 ke depannya. Memakai masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan," ujar dia.
Di sisi lain, Jokowi melanjutkan, pemerintah juga akan meningkatkan bantuan sosial untuk masyarakat dan bantuan untuk usaha mikro dan kecil. Tujuannya agar terhindar dari dampak tekanan ekonomi.
Secara khusus Jokowi juga mengaku, telah meminta kepada menteri terkait untuk segera melakukan langkah-langkah maksimal untuk membagikan vitamin, suplemen, dukungan obat-obatan dan konsultasi dokter terhadap pasien isolasi mandiri.
"Serta dukungan pengobatan di RS (rumah sakit). Angka kematian harus ditekan semaksimal mungkin dan untuk daerah-daerah yang memiliki angka kematian tinggi peningkatan kapasitas RS, isolasi terpusat dan juga ketersediaan oksigen perlu ditingkatkan segera," katanya.
Jokowi pun mengajak seluruh lapisan masyarakat dan seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu dan bahu membahu melawan COVID-19 ini. Dengan begitu, diharapkannya Pandemi COVID-19 bisa tertangani.
"Dengan usaha keras kita bersama insya Allah kita bisa segera terbebas dari COVID-19 dan kegiatan sosial, ekonomi masyarakat bisa kembali normal," ujar Jokowi.
