Stok Vaksin Menipis, Tapi Pemerintah Pede Kebutuhan Terpenuhi

Vaksin COVID-19 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pihaknya terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi di berbagai daerah. Namun demikian, Budi mengakui, belakangan stok vaksin kian menipis.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dari 70 juta vaksin yang sudah datang, sebanyak 63 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat. Menurut dia, pelaksanaan imunisasi antibodi ke masyarakat kini dalam waktu dekat menggunakan pola skala prioritas terlebih dulu.

Secara rinci, sebanyak 44,9 juta dosis pertama sudah terpakai dan 18, 3 juta telah disuntikkan untuk vaksin dosis kedua kepada masyarakat.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

"Kalau ditanya kenapa tak bisa lebih cepat lagi? Karena memang jumlah vaksinnya cuma segitu," kata Budi seperti dikutip VIVA Selasa 27 Juli 2021.

Baca juga: Stok Vaksin COVID-19 di Aceh Menipis, Tiga Hari Lagi Habis

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Budi masih tetap optimis target vaksinasi terus masif berjalan. Alasannya, kedatangan vaksin dari berbagai negara masih terus datang. Vaksin mulai datang dari tanggal 25 Juli-30 Juli 2021, yang berasal dari Sinovac dan Astrazeneca.

Belum lagi di bulan Agustus. Kata eks bos Bank Mandiri itu, pemerintah RI sudah mendapatkan komitmen dan bantuan, vaksin dengan merek Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. Termasuk, lanjutnya, mengoptimalkan sisa stok vaksin di berbagai daerah.

"Itu mudah-mudahan akan kita kirim. Nah, dari sekarang sampai nanti vaksinnya datang tanggal 25 (Juli), itu sabar sedikit. Kita juga ada masih ada stok vaksin di provinsi dan ibu kota," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Budi mengatakan program vaksin saat ini diprioritaskan bagi daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi penularan. Ke depan, distribusi akan disebar secara merata hingga target kekebalan kelompok atau herd immunity terbentuk.

Adapun wilayah yang menjadi prioritas adalah; Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Prioritas lain adalah mereka para lansia dan punya penyakit komorbid.

"Karena kemungkinan terkenanya juga banyak. Masuk RS juga banyak, yang wafat juga banyak. Nah provinsi-provinsi itu otomatis akan mendapatkan prioritas," tutur Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya