Menteri Basuki: RS Darurat Asrama Haji Donohudan Beroperasi 2 Agustus

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau RS Darurat Asrama Haji Donohudan.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 yang memanfaatkan gedung Madinah di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Rencananya rumah sakit darurat itu akan mulai beroperasi pada 2 Agustus 2021 mendatang.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Menteri PUPR mengatakan gedung Madinah diubah fungsi sebagai rumah sakit darurat untuk penanganan pasien COVID-19. Rumah sakit tersebut memiliki kapasitas sebanyak 344 bed dan 8 bed untuk HCU.

“Ada high care unit (HCU) berarti harus ada oksigennya. Kita akan lihat ada pondasi untuk isotank oksigen 20 ton. Kita sedang mencari isotank-nya mudah-mudahan tanggal 31 Juli selesai semua. Alkes masuk dan tanggal 2 Agustus bisa operasi,” kata dia di Boyolali, Selasa, 27 Juli 2021.

Sebelum Meninggal Dunia Babe Cabita Sempat Jalani Pengobatan di Malaysia

Baca Juga: Anies Beberkan Aturan Lengkap PPKM Level 4 di Ibu Kota Jakarta

Saat meninjau pembangunan di gedung Madinah itu, Basuki mengaku mendapatkan telepon langsung dari Presiden Jokowi. Dalam pembicaraan melalui telepon selular itu, Basuki juga melaporkan terkait perkembangan pengerjaan rumah sakit darurat tersebut.

WHO: Jika Pasien RS Al Shifa Gaza Tak Dievakuasi, Maka Akan Ada Lebih Banyak Kematian

“Tadi baru saja Pak Presiden telepon, kebetulan kami laporkan sekalian progres dari kesiapan ini,” jelas dia.

Tak hanya kesiapan pengerjaan rumah sakit darurat di Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk menampung pasien dari Solo, namun ia juga melaporkan tentang penyiapan rumah sakit serupa di Yogyakarta. Basuki beralasan bahwa dua kota, yakni Solo dan Yogyakarta kasus COVID-19 masih cukup tinggi.

“Kenapa Jogja dan Solo karena menurut evaluasi PPKM Level 4 kemarin, Jogja masih tinggi dan termasuk Solo. Solo kita lihat kemarin ada grup dari Klaten yang tinggi sekali dibawa ke sini jadi kita harus segera siapkan ini,” tuturnya.

Untuk mengerjakan gedung Madinah menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19, Basuki menyebutkan telah mengerahkan sebanyak 125 pekerja. Ia pun berharap pengerjaan rumah sakit darurat itu diharapkan selesai tepat waktu.

“Mudah-mudahan on schedule (pengerjaannya), tanggal 31 Juli bisa selesai. Dan sekarang pembangunan baru 40 persen lebih,” sebutnya.

Setelah rumah sakit darurat beroperasi, Basuki mengungkapkan bahwa ini akan digunakan untuk merawat pasien yang terpapar COVID-19 dari wilayah Solo Raya. 

“Pasien yang dibawa ke sini gejala ringan dan sedang. Makanya ada HCU,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya