Kasus Kematian COVID-19 di Sorong Tinggi tapi Tak Dilaporkan

Ilustrasi petugas lakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona massal
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Jumlah kematian pasien COVID-19 di kota Sorong, Provinsi Papua Barat, cukup tinggi, namun tidak dilaporkan secara detail kepada Satgas Papua Barat untuk dimasukkan ke data nasional.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa, 27 Juli 2021, mendapatkan data pasien COVID-19 yang meninggal dunia sejak 15-25 Juli 2021 sebanyak 34 orang, namun belum dilaporkan kepada Satgas Papua Barat untuk dimasukkan ke dalam data nasional.

Data kematian pasien COVID-19 itu yakni 15 Juli sebanyak 3 orang meninggal dunia, 16 Juli sebanyak 3 orang, 17 Juli sebanyak 2 orang, 18 Juli sebanyak 2 orang, 19 Juli sebanyak 1 orang, dan 20 Juli sebanyak 4 orang.

Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

Selanjutnya pada 21 Juli, sebanyak 3 orang meninggal dunia, 22 Juli sebanyak 2 orang, 23 Juli sebanyak 4 orang, 24 Juli sebanyak 4 orang, dan 25 Juli sebanyak 6 orang.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap saat dikonfirmasi di Manokwari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan kematian pasien COVID-19 sebanyak itu dari Kota Sorong.

Sederet Artis Tanah Air yang Sudah Persiapkan Kematiannya Jauh Hari, Beli Kafan hingga Batu Nisan

Dia mengatakan bahwa seharusnya Dinas Kesehatan Kota Sorong melaporkan data kematian pasien COVID-19 sedetail mungkin sesuai fakta lapangan tidak menutup-nutupi sehingga masyarakat tahu dan waspada.

"Data kematian harus dilaporkan secara benar sesuai dengan fakta agar masyarakat tahu dan waspada serta tidak menganggap COVID-19 ini hal yang biasa-biasa saja," ujarnya.

Selain itu, kata dia, data tersebut juga dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan penanganan COVID-19 di Papua Barat. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya