Positif COVID dan Kematian di Tangerang Turun, Diklaim karena PPKM

Mendagri Tito Karnavian saat jumpa pers di Istana, Senin, 26 Juli 2021
Sumber :
  • Biro Setpres

VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi turunnya kasus positif COVID-19 di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Selain itu, Kota Tangerang pun tercatat mengalami penurunan dalam angka kematian akibat virus mematikan ini.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar

Bahkan bed occupancy ratio (BOR) pun mengalami penurunan dari pekan sebelumnya. Sebaliknya, angka kesembuhan mengalami peningkatan. Tito menilai hal ini ini tak dapat dilepaskan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terbukti mampu menekan mobilitas masyarakat, dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“PPKM itu, betul-betul berkorelasi dengan angka-angka indikator pengendalian COVID, sehingga terjadi penurunan-penurunan angka kasus, BOR, angka kematian dan kenaikan angka yang sembuh,” ujar Tito kepada wartawan Selasa 27 Juli 2021.

Muncul Rumor Park Bo Ram Dibunuh dan Bunuh Diri, Agensi Akhirnya Umumkan Hasil Autopsi

Atas penurunan kasus dan peningkatan angka kesembuhan ini, ia minta masyarakat tidak lelah menerapkan prokes. Angka penurunan tersebut ini lanjutnya diharapkan jadi motivasi bagi jajaran Pemerintah Kota Tangerang terus mengendalikan pandemi dengan kebijakan dan aksi-aksi lapangan.

“Tantangan kita yang paling utama adalah jangan sampai kita jenuh, jangan sampai kemudian kita menjadi lengah, kendor, melihat angka-angka tersebut, angka-angka tersebut harus terus dikendalikan dengan kegiatan-kegiatan aksi di lapangan,” kata dia.

Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia

Titik krusial yang sama juga ditekankan mantan Kapolri ini pada aparat pemerintahan. Pemerintah daerah kata dia perlu memperkuat sisi hulu dengan bersinergi, fokus, dan melibatkan semua pihak termasuk unsur nonpemerintah dalam pengendalian pandemi.

“Kunci yang paling utama adalah konsistensi jangan sampai kita jenuh. Jangan sampai masyarakat jenuh, harus terus disentuh. Kemudian aparat juga jangan sampai jenuh juga karena kejenuhan itu menjadi masalah nantinya, kita berhadapan dengan krisis yang relatif cukup panjang ini, sudah satu setengah tahun, dan salah satu tantangan terbesar kita adalah tidak konsisten dan jenuh,” katanya lagi.

Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024