Arab Saudi Bolehkan Umrah 10 Agustus, Begini Kesiapan Kemenag

Plt Dirjen Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi saat meninjau Asrama Haji Pondok Gede
Sumber :
  • Kemenag

VIVA – Pemerintah Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan ibadah umrah 1443 Hijriah mulai 10 Agustus 2021. Ada sejumlah persyaratan yang ditetapkan bersamaan dengan kondisi pandemi yang masih melanda dunia.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Khoirizi menegaskan bahwa kebijakan penyelenggaraan umrah saat ini tidak bisa dilepaskan dari konteks pandemi COVID-19. Apalagi angka positif harian COVID-19 di Indonesia juga masih tinggi.

"Pemerintah saat ini fokus menangani pandemi COVID-19. Insya Allah jika pandemi terkendali, itu juga akan berdampak pada proses penyelenggaraan umrah bahkan haji 1443 H," kata Khoirizi di Jakarta, Rabu, 28 Juli 2021.

Stafsus Menag Beberkan Upaya Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah

Kemenag kata dia akan terus menjalin komunikasi dengan pihak Saudi baik melalui perwakilan Indonesia di Riyadh dan Jeddah maupun melalui Dubes Saudi di Jakarta.  

Khoirizi mengaku sudah mengetahui adanya edaran dari Arab Saudi berikut sejumlah persyaratan yang ditetapkan. Menurutnya, Kemenag dalam waktu segera akan membahas edaran tersebut dengan Kemenkes, Kemenlu, Satgas Pencegahan COVID, Kemenhub dan juga asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

Momen Menegangkan Anang Hermansyah dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai

"Edaran Saudi akan kita bahas bersama dengan para pihak agar ada pemahaman yang sama. Baik yang berkenaan kebijakan penerbangan internasional di Saudi, maupun yang terkait langsung dengan kebijakan penyelenggaraan umrah," ujar dia.

Ia menilai, kesepahaman para pihak penting agar bisa dirumuskan langkah yang efektif, solutif, realistis dan kontekstual.

Selain membahas edaran Saudi, rapat bersama para pihak juga akan membahas sejumlah hal, antara lain menyusun skema vaksinasi + booster, serta skema pemeriksaan PCR jemaah umrah. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi ada jemaah negatif COVID saat PCR di Indonesia, lalu positif saat PCR di Saudi.

"Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di tanah air. Semoga herd immunity di Indonesia juga segera terwujud," sambungnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan membentuk tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara, termasuk juga asosiasi PPIU, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan umrah 1443H.

Pemerintah lanjut Khoirizi terus berusaha untuk menekan angka penyebaran dan penularan COVID-19 di Tanah Air dengan bermacam upaya. Antara lain mempercepat proses vaksinasi. Hal ini juga harus dibarengi dengan peran serta masyarakat dan semua pihak untuk mendukung regulasi yang diterapkan.

"Mari patuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M sebagai ikhtiar memutus mata rantai penularan virus ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya