Petugas Pos di Solo Salurkan Bantuan Sosial Tunai Door to Door

Petugas pos di Solo door to door salurkan bantuan sosial tunai.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo)

VIVA – Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Solo dilakukan dengan cara door to door atau diantar oleh petugas Kantor Pos ke rumah keluarga penerima manfaat (KPM). Hanya saja, yang berhak mendapatkan layanan langsung antar itu tidak semua KPM, namun hanya penerima lansia, penyandang disabilitas dan penerima yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

“Syaratnya diantarkan itu KPM yang memang berkebutuhan khusus, salah satunya lansia yang tidak bisa beraktivitas keluar, difabel, jompo, sakit dan isoman. Kita door to door untuk para KPM itu,” kata Kepala Kantor Pos Cabang Solo, Wendi Nugroho disela-sela mengantarkan BST kepada salah satu PKM lansia di Kelurahan Gandekan, Rabu, 28 Juli 2021.

Baca juga: Dahlan Iskan Penasaran Coba Telusuri Sosok Akidi Tio, Ini Hasilnya

Momen Lebaran, Bos Pos Indonesia Tegaskan Nonstop Layani Transaksi Masyarakat

Menurut dia, jumlah penerima BST yang diantarkan oleh petugas PT Pos ke kediamannya hingga saat ini telah mencapai ratusan. Adanya pembagian BST melalui door to door itu menyebabkan pihaknya membagi jumlah petugas antara yang bertugas di kelurahan dan yang bertugas mengantar ke rumah penerima BST.

“Nah kalau sampai dengan hari ini ada sekitar 200 – 250 KPM yang kita antarkan ke rumah di Solo. Untuk pengantaran itu memang berdasarkan data dari kelurahan dan kita masih menunggu ada berapa KPM yang harus diantarkan. Tapi untuk mengantar ke KPM yang menjalani isoman belum ada,” sebutnya.

Kompol David Buat Pos Pengamanan Mudik, Ada Internet Gratis hingga Alat Pijat Kaki

Sementara itu, Lurah Gandekan, Arik Rahmadani mengatakan, jumlah KPM di kelurahannya yang membutuhkan layanan untuk pengantaran BST hanya ada belasan orang. Mereka yang berhak menerima layanan pengantaran itu penerima seperti lansia, difabel dan lainnya.

“Untuk toal pencarian BST di Kelurahan Gandekan itu 1.327 KPM. Untuk yang pencairan BST dengan pegantaran itu hanya ada 19 orang. Dari penerima pengantaran itu ada yang ODGJ, sakit lumpuh, lansia. Mayoritas ya sakit tapi untuk yang isoman belum ada,” ujarnya.

Seperti diketahui berdasarkan pembagian BST tahap Mei-Juni dengan jumlah nominal Rp600 ribi itu untuk wilayah Solo sebanyak 65.608 KPM. Lantas, untuk tahap awal itu terdapat 63 ribu KPM tapi beberapa waktu yang lalu ada susulan sekitar 2.400 sekian KPM.

“Untuk penyaluran sendiri kita targetkan per hari sekitar 10 ribu sehingga targetnya enam hari ke depan selesai, kecuali beberapa kelurahan yang KPM-nya sangat banyak seperti Mojosongo. Di Mojosongo itu misalnya jadwalnya 10 hari sampai dengan 6 Agustus nanti untuk memecah jumlah antrean,” ucap Wendi.

Lantas, adanya penerapan PPKM Level 4 di Solo mau tidak mau pembagian BST durasi pun lebih lama demi memecah kerumunan warga yang menerima di masing-masing kelurahan. Oleh sebab itu, PT Pos koordinasi dengan kelurahan untuk melakukan penjadwalan hari pembagiannya.

“Kita atur hampir dua kali lipat dari jadwal sebelumnya. Contoh, misalnya dua hari menjadi empat hari sehingga kapasitas per harinya itu dikurangi 50 persen agar tidak terjadi kerumunan,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya