Gereja-gereja Protestan Diperintahkan Dijadikan Ruang Isolasi Mandiri

Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pendeta Gomar Gultom.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Zulfikar

VIVA – Ketua Umum Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom, menginstruksikan gereja-gereja menjadi ruang isolasi mandiri bagi masyarakat yang terjangkit COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Hal ini ia tegaskan saat pimpinan PGI berdialog secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengenai penanganan COVID-19, Rabu, 28 Juli 2021.

"Kami mendorong gereja-gereja untuk mengubah seluruh fasilitas gereja berupa asrama dan wisma tamu untuk ditransformasikan sebagai ruang-ruang isolasi mandiri. Tapi kami tetap minta ada pusat kesehatan yang bisa berkoordinasi dengan tempat isolasi mandiri ini. Supaya jika terjadi keadaan darurat tetap bisa tertangani," kata Gultom dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Ia juga menegaskan PGI dengan seluruh gereja-gereja ada bersama pemerintah menanggulangi pandemi COVID-19. Data di situs PGI menyatakan, organisasi agama Kristen Protestan yang menginduk kepada Dewan Gereja Dunia itu memiliki 89 organisasi anggota di seluruh Indonesia dan juga cabang-cabang beberapa Gereja anggotanya di luar negeri.

"Pak Menko, kami dari PGI dengan seluruh gereja-gereja di Indonesia ada bersama pemerintah untuk menanggulangi masalah COVID-19 ini. Pertama, masalah kesehatan/penanggulangan virusnya. Kedua, ikut dalam mencerdaskan masyarakat untuk lebih paham dengan situasi terkini, beberapa gereja juga ikut ambil bagian dalam menyelesaikan masalah ekonomi," kata dia.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

Dalam dialog virtual terkait penanganan pandemi COVID-19 ini, Sekretaris Umum PGI, Pendeta Jacky Manuputty, mengusulkan kepada Mahfud untuk menggalang gerakan solidaritas kemanusiaan yang melibatkan tokoh lintas agama, bergandeng tangan dengan pemerintah menanggulangi pandemi COVID-19.

"Pak Menko kami berharap kita dapat menggalang gerakan solidaritas kebangsaan dan solidaritas kemanusiaan. Mungkin bisa disuarakan secara simbolis dengan pemuka-pemuka agama," usul Manuputty.

Ia juga menegaskan, PGI telah ikut andil membantu pemerintah menggalang tenaga dan kekuatan dalam menangani COVID-19.

"Beberapa gereja di Jakarta dan Sulawesi Selatan sudah dipakai sebagai tempat isolasi mandiri, dengan tenaga kesehatan yang digalang dari sumber daya yang ada dan bekerja sama dengan Satgas," kata dia.

Atas komitmen PGI membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19, Mahfud menyampaikan apresiasi dan menegaskan akan memperkuat kerja sama pada masa mendatang, termasuk usulan rencana gerakan solidaritas kemanusiaan.

"Saatnya kita bertindak bersama dengan tindakan nyata yang membangun solidaritas. Kami punya deputi enam, yang bisa mengurusi hal seperti ini nanti. Ini bisa direncanakan dengan cepat dan baik," ujarnya, merespon usulan PGI.

Mahfud, yang didampingi secara virtual oleh seluruh eselon satu Kemenko Polhukkam, mengaku telah mencatat beberapa masukan dan kritik PGI kepada pemerintah, untuk selanjutnya akan menjadi pertimbangan dalam menyusun langkah-langkah strategis.

"Terima kasih bapak ibu pendeta dari PGI sudah mengimbau gereja-gereja untuk ikut serta dalam proses penanganan COVID-19, termasuk vaksinasi kemudian penyediaan tempat dan pelayanan terhadap umat," katanya.

Hadir dalam pertemuan ini, Gultom, Manuputty, Pendeta Krise Gosal, Pendeta Arie Moningka, Pendeta Jimmy Sormin, Pendeta Henrek Lokra, Ronald Tapilatu, dan beberapa jajaran dan staf lain PGI.

Dalam rangka memperkuat koordinasi penanganan COVID-19, Mahfud melakukan safari virtual dengan ormas-ormas keagamaan dan para pemuka agama seperti NU, Muhammadiyah, MUI, dan KWI serta selanjutnya dengan ormas-ormas lainnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya