Mendagri: COVID-19 Krisis yang Panjang, Sudah 1,5 Tahun

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyatakan bahwa pandemi COVID-19 sebagai krisis yang panjang. Karena itu, masyarakat bisa saja bosan, tetapi pemerintah tak boleh jenuh, justru harus menjadi motor penyemangat masyarakat.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"COVID ini krisis yang panjang, sudah satu setengah tahun," kata Tito seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 30 Juli 2021.

Karena itu, Tito memberikan dorongan semangat agar bupati beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tetap menjaga kekompakan dan tidak larut dalam kejenuhan.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Kapolres, pak dandim, dan ibu kejari, mereka orang-orang yang paham lapangan," kata mantan Kapolri tersebut.

Baca juga: Jokowi: WHO Saja Tak Bisa Prediksi Kapan Pandemi Berakhir

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Tito menyampaikan pernyataan tersebut saat berkunjung ke Brebes. Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Brebes, Idza Priyanti, yang telah mencairkan dana insentif bagi tenaga kesehatan yang hampir 100 persen pada bulan Juni 2021.

"Saya atas nama pemerintah pusat dan para tenaga kesehatan menyampaikan terima kasih atas kerja keras ibu bupati semoga Allah SWT, membalas kebaikan ibu bupati," kata Tito.

Tito juga mengapresiasi besarnya bantuan sosial bagi warga terdampak di Kabupaten Brebes yaitu sebesar Rp600 ribu lebih.

“Ini ada bansos pusat dan daerah. Tinggal yang belum terdaftar sebagai penerima manfaat, tetapi sangat membutuhkan bisa di-cover oleh bansos daerah," ujar dia.

Tito meminta kepala daerah dan Forkompimda turun membawa bansos. Lalu, media bantu menulis dan menyiarkan.

"Ini akan menunjukkan pemerintah itu turun langsung dari pusat dan daerah," kata Tito.

Pandemi COVID-19 masuk ke tanah air sejak Maret 2020. Sampai saat ini, sudah jutaan masyarakat terkena virus tersebut, dan puluhan ribu meninggal dunia.

Pemerintah terus berusaha menghentikan penyebaran virus itu dengan melakukan sejumlah kebijakan, salah satunya dengan menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya