Airlangga Terus Distribusikan Oksigen ke Luar Jawa-Bali

Menko Airlangga bertemu alumni Program Kartu Prakerja.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, terus melakukan reorganisasi logistik dan distribusi oksigen untuk daerah luar Jawa dan Bali. Tujuannya untuk antisipasi agar daerah tersebut, khususnya yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, tidak kekurangan oksigen.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

"Ini dibantu dengan data yang ada di Kemenkes," kata Airlangga, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 30 Juli 2021.

Airlangga menuturkan di luar Jawa ada beberapa daerah penghasil oksigen seperti Pupuk Kaltim di Bontang, Pusri di Sumatera Selatan, pabrik oksigen Samator di Pulau Batam. Kemudian di wilayah Sulawesi Tengah serta distribusi yang ada di Makassar.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

Agar proses distribusi berjalan dengan baik, Airlangga meminta seluruh rumah sakit untuk terus menginput data sehingga tidak ada data yang tidak termonitor.

Hal ini juga bertujuan untuk monitoring data harian atas ketersediaan oksigen. Airlangga juga memastikan data yang termonitoring merupakan data terkini dari Kementerian Kesehatan.

Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final

"Pemerintah tentu akan terus memonitor secara harian dan pemerintah juga sudah ada di Kementerian Kesehatan Satgas COVID dan Satgas Oksigen," kata Airlangga.

Baca juga: Tega, Tabung Pemadam Api Dipakai Buat Oksigen dan Dijual Rp3 Juta

Airlangga juga menargetkan kepada masing-masing pemerintah daerah untuk terus memberikan laporan harian peningkatan kasus, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR), obat-obatan, dan jumlah oksigen yang dimiliki setiap daerah.

"Tentunya ini seluruh kesiapannya, termasuk obat-obatan, kemudian ketersediaan oksigen, kemudian juga bed occupancy rate di luar Jawa ini bed occupancy rate masih sekitar 70 persen. Nah, ini yang kemarin kita rapatkan untuk ditingkatkan ke 40 persen," tutur Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya