Logo BBC

Cerita Relawan Penyelamat Hewan Peliharaan Milik Penderita COVID-19

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Bagi Desy Siswanto dan suaminya, Tonny, memelihara beberapa ekor anjing membawa suasana ceria.

Tiga ekor anjing itu adalah sepasang kakak adik yang diberi nama Hahoy dan Chika bersama ayah mereka, Diego. Induk Hahoy dan Chika sudah mati setelah melahirkan mereka tiga tahun lalu.

Keluarga anjing itu selama tiga tahun terakhir dirawat dengan penuh kasih sayang oleh pasangan Desy dan Tonny. "Anabul-anabul kesayangan," begitu Desy menyebut ketiga anjing ras campuran Shitzu dan Chihuahua itu.

Namun, seperti yang dialami banyak keluarga di Indonesia, pandemi Covid-19 menghantam rumah tangga Desy.

Cobaan pertama datang saat Tonny mengidap Covid pada 22 Juni lalu. Setelah seminggu isolasi mandiri karena berkali-kali gagal mendapat tempat di sejumlah rumah sakit, Tonny akhinya mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat.

Tiga hari kemudian, pada 2 Juli, Tonny meninggal dunia. Sehari sebelumnya, Desy pun dinyatakan positif Covid-19.

Walau menjalani isoman di rumahnya, di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, kondisinya terus menurun sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit di Kota Tangerang pada 7 Juli.

Di tengah suasana duka setelah suaminya berpulang, beban Desy pun bertambah berat. Di rumah, hanya tinggal ayah mertuanya - yang juga positif Covid - beserta ketiga anabulnya yang tidak bisa lagi dia rawat semenjak jatuh sakit awal Juli lalu.

"Ayah mertua bisa dirawat oleh saudara saya dan ternyata hanya bergejala ringan. Kini saya mengkhawatirkan anjing-anjing yang jadi terlantar sejak saya sakit," ungkap Desy.

Tetangga rumahnya berupaya membantu sebisa mereka, dengan memberi makanan dan minuman namun tidak bisa membersihkan hewan-hewan maupun kandang mereka.

"Lalu pada tanggal 7, sudah satu minggu, saya memutuskan pasang status di WhatsApp bahwa `saya sedang dirawat di rumah sakit, tolong bila ada yang bisa merawat anjing-anjing saya, siapa yang bisa berkenan?`"

Tak lama kemudian, seorang saudaranya mengirim tautan di media sosial milik kelompok penyelamat hewan Animal Defenders Indonesia.

"Tanggal 7 pagi saya langsung lihat itu dan membuka link-nya. Di situ tertulis mereka menyediakan bantuan bagi hewan peliharaan yang pemiliknya menderita Covid. Saya juga kaget melihat di situ ternyata bebas biaya, bebas pertolongan sampai antar jemput," ujarnya.

Dia akhirnya coba menghubungi nomor yang tertera dan mengirim data kronologi penyakit Covid yang menimpanya hingga profil dan foto-foto ketiga anjingnya yang tidak bisa dia rawat sehingga butuh pertolongan.