Angka Kematian COVID-19 RI 1.604 Orang, Masih Tertinggi di Dunia

Protokol membawa jenazah COVID-19 (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Indonesia mencatat kasus kematian baru akibat COVID-19 tertinggi di dunia, berdasarkan data yang dikutip dari worldometers.info, Senin, 2 Agustus 2021, dengan 1.604 kasus disusul Rusia 789 kasus, Meksiko 450 kasus dan Brasil 449 kasus.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Adapun total kasus penambahan kematian baru akibat COVID-19 dunia berjumlah 7.244 kasus dan total 4.239.692 orang.

Sementara untuk penambahan kasus positif COVID-19 harian tertinggi di dunia adalah India dengan 40.784 kasus. Disusul Iran dengan 32.511 kasus dan Indonesia dengan 30.738 kasus 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sedangkan angka kesembuhan dari COVID-19 bertambah 345.399 orang, terbanyak di Indonesia 39.446 orang. Kemudian, di India 36.808 orang, dan Brasil 26.451 orang.
 
Sebelumnya, Indonesia juga mencatat kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia selama sepekan berturut-turut dari 21 hingga 27 Juli. Mengacu pada data Worldometer, rata-rata kasus kematian sepekan ini di Indonesia juga masih menduduki posisi teratas dengan 11.076 kasus.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyoroti tingginya kasus kematian pasien COVID-19 di Indonesia karena rendahnya kemampuan pelaksanaan 3 T (testing, tracing dan treatment), sehingga menyebabkan tingginya angka kematian.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar

"Intervensi di hulu melalui 3 T ini masih jauh memadai. Kalau kematian berarti ada keterlambatan di aspek hulu. Hulunya segera ditemukan, dirujuk dan ditindak. Program visitasi ini penting digaungkan. Ini sudah pernah saya sampaikan ke Pak Luhut," kata Dicky Budiman.

Menurutnya, data BPS menunjukkan 80 persen orang Indonesia kalau sakit memilih tinggal di rumah saja. Namun, di masa pandemi seperti ini jumlah orang yang sakit dan dirawat di rumah semakin meningkat.

"Jangan heran banyak kasus infeksi dan kematian di rumah, maka ini kita harus merespon data di global," ujarnya

Ia menekankan keputusan apapun pemerintah terhadap pemberlakukan pembatasan masyarakat harus bertumpu pada 3 T, vaksinasi dan 5 M. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya