Respons Mensos Risma soal Prank Bantuan Rp2 Triliun Akidi Tio

Mensos Tri Rismaharini saat konferensi pers
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini alias Risma akhirnya merespons soal sumbangan dana dari keluarga Akidi Tio ke Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri. Namun, Risma mengaku tak tahu-menahu soal perkara yang menggemparkan itu yakni dana sumbbangan fantastis yang diduga berujung hoaks maupun prank yakni aksi hanya untuk mengerjai pihak tertentu.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Seperti diketahui, sumbangan dari Akidi Tio ke Kapolda Sumsel itu senilai Rp2 triliun. Donasi yang semula disambut baik dan mendapat apresiasi itu ternyata bohong belaka alias.

"Aku tidak tahu. Saya juga tidak dikasih tahu. Jadi saya tidak menangani itu," kata Risma dalam konferensi pers di Gedung Utama Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa 3 Agustus 2021.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Mengenai kebenaran adanya uang yang akan disumbangkan oleh almarhum Akidi Tio melalui anaknya Heriyanti, hingga kini belum ada kejelasan. Pihak Kepolisian Sumsel pun belum bisa memastikan karena proses pemeriksaan masih berjalan.

Sebelumnya, nama almarhum pengusaha Akidi Tio kini menjadi buah bibir setelah menyumbang Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19 di Sumsel. Mendiang pengusaha Akidi Tio menyumbang Rp2 triliun melalui keluarganya untuk penanganan COVID-19.

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Penyerahan dana bantuan tersebut diterima langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri. Namun, dia tak pernah menyangka akan menerima bantuan dengan nilai fantastis tersebut yang ternyata hanya bantuan fiktif.

Pemimpin Rusia, China dan Iran

Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan, AS Sebut Mereka sebagai Sumber Kejahatan

Ketua DPR AS, Mike Johnson pada akhir pekan lalu menyebut bahwa kerjasama pihak Rusia, China, dan Iran adalah sebuah “poros kejahatan” baru.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024