PPKM di Yogyakarta Mampu Tekan Mobilitas Warga Hingga 50 Persen

Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 27 Juni 2021, untuk mengantisipasi membludaknya pasien COVID-19 seiring lonjakan kasus penularan.
Sumber :
  • ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Presiden Jokowi memperpanjang penerapan PPKM Level 4. Salah satu daerah yang berstatus Level 4 adalah Kota Yogyakarta. Perpanjangan PPKM Level 4 ini berlaku hingga 9 Agustus 2021 mendatang.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan bahwa tak ada perubahan aturan selama PPKM Level 4 diperpanjang. Heroe menerangkan selama penerapan PPKM Darurat dan diperpanjang menjadi PPKM Level 4 mampu menurunkan mobilitas warga.

"Tingkat mobilitas warga menurun 50-60 persen di pusat keramaian," kata Heroe dalam keterangan tertulisnya, Rabu 4 Agustus 2021.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Namun, Heroe menjabarkan bahwa mobilitas warga di pemukiman selama masa PPKM Darurat dan PPKM Level 4 hanya menurun 19 persen. Heroe menilai mobilitas warga di sekitaran pemukiman dirasa masih tinggi.

"Padahal kecenderungan kasus penukaran COVID-19 yg terjadi adalah melalui kontak erat di rumah dan perkantoran. Dengan varian baru Delta ini, setiap kasus anggota keluarga di rumah, sebagian besar pasti terjadi penularan di rumah atau dalam satu ruangan kantor," kata Heroe.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Oleh karena itu, penanganan difokuskan kepada penyekatan dan pemisahan secepatnya kasus di pemukiman. Posko dan Satgas Kelurahan dan Kementerian untuk fokus bagaimana setiap kasus baru secepatnya ditangani secara terintegrasi. Yaitu secepatnya dilakukan isolasi, baik di shelter Kota maupun shelter wilayah. Sehingga yang negatif, tidak tertular dari yang satu rumah atau satu ruangan," kata Heroe.

Heroe menjabarkan langkah kedua adalah mengawasi pasien yang isolasi mandiri. Heroe menjabarkan pihaknya akan mengintensifkan pemantauannya yang selama ini dilakukan oleh petugas Puskesmas untuk monitor keluhan yang dialami warga yang isolasi mandiri melalui WA.

Heroe memaparkan dilakukan pula gerakan “Sapa Aruh” melalui PKK wilayah setempat dari kelurahan sampai PKK RT/RW. Tugasnya untuk ikut memantau dan menjadi jembatan dengan satgas kelurahan atau kementerian kalau ada kasus yang harus cepat ditangani. Sehingga warga yang isolasi mandiri tetap ada yang menemani dan mengajak bicara terhadap keluhan yang dialaminya.

"Kita intensifkan bagi warga yang isolasi mandiri, selain mendapat multivitamin atau obat, dan makanan setiap hari 2 kali, juga selalu di-monitoring dari Satgas Kelurahan ketika mengantar makanan (sehari 2 kali). Selain itu, Satgas Kelurahan dan Posko setempat melakukan penyekatan jalan atau gang di kampung, untuk membatasi mobilitas warga. Sehingga penularan yang terjadi di pemukiman bisa kita tekan semaksimal mungkin," ujar Heroe.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya