- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA – Keraton Kasunanan Surakarta meniadakan ritual kirab pusaka malam 1 Suro yang seharusnnya digelar pada Senin malam, 9 Agustus 2021. Kirab pusaka yang biasanya identik dengan kirab kerbau bule itu tidak dilaksanakan lantaran saat ini Solo masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo menjelaskan alasan pihaknya tidak menggelar kirab pusaka 1 Suro karena instruksi dari peraturan pemerintah tentang pemberlakuan PPKM level 4. Nantinya jika kirab tersebut tetap digelar maka dikhawatirkan akan mengundang kerumunan banyak orang.
"Kerumunan yang terjadi itu baik kerumunan sebagai yang melakukan kirab maupun orang-orang di pinggir jalan yang menonton serta orang yang memiliki keyakinan untuk mengikuti kirab itu. Oleh sebab itu kirab ditiadakan,” kata Dipokusumo kepada VIVA, Senin, 9 Agustus 2021.
Meskipun kirab pusaka dengan mengeliling jalan di kawasan keraton ditiadakan, namun ritual lainnya tetap digelar di dalam keraton. Meski demikian ritual yang diikuti dengan jumlah peserta terbatas itu hanya dikhususkan bagi kalangan internal keraton.
"Yang tetap digelar itu wilujengan Tahun Baru Jawi ini juga berkaitan dengan haul dalem ingkang Sinuhun Paku Buwono X. Yang kedua itu doa bersama, sesaji kagem (untuk) pusaka-pusaka itu terus, terus semedi dan salat hajat," tuturnya.
"Yang ikut hanya para sentana, kerabat dan abdi dalam. Peserta itu diperkirakan sekitar 100 orang yang dilakukan di berbagai tempat di dalam keraton," ujarnya.
Seperti diketahui, adanya pandemi COVID-19 menyebabkan kegiatan kirab pusaka Keraton Solo itu yang digelar setiap malam 1 Suro itu telah absen hingga dua kali. Seperti tahun lalu kirab pusaka juga ditiadakan.
Kirab tersebut juga biasanya ikut mengerahkan kerbau bule atau albino sebagai cucuk lampah untuk kirab pusaka.
