Megawati Ajari Puan Salaman dengan Rakyat, Meski Menderita Lepra

Puan Maharani bersama ibunya, Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP saat apel kader partai tersebut.
Sumber :
  • VIVA/Eduard

VIVA  - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri selalu mengingatkan seluruh jajarannya untuk terus turun ke lapangan melihat kondisi rakyat. Menurutnya, menjadi pemimpin, baik tingkat daerah maupun pusat, harus mau blusukan dan tangannya bersalaman sering-sering dengan rakyat.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Ajaran Megawati ini kerap disampaikannya kepada para kader partai, tanpa terkecuali, termasuk kepada anaknya yang juga terjun ke politik. Hal yang sama pun disampaikan sejak dulu kepada Presiden Joko Widodo.

"Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, 'Ayo blusukan, pak.' Saya dulu itu blusukan. Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," kata Megawati dalam acara peringatan HUT ke-119 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDI Perjuangan secara virtual, Kamis, 12 Agustus2 2021.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Menurut Presiden RI Kelima itu, memimpin bangsa dan negara tidak bisa hanya mengandalkan teori. Pemimpin perlu memahami lapangan dan kondisi rakyatnya sejauh mana.

Apalagi, Indonesia merupakan negara besar sehingga pemimpin dituntut untuk mengetahui secara detail kondisi riil lapangan, bukan sekadar menerima laporan dari aparatur.

Menkominfo Sebut Pemerintah Segera Bentuk Satgas Atasi Darurat Judi Online

"Pemimpin itu harus pemimpin rakyat banget. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyat itu tahu hidungmu itu, loh," ujarnya.

"Saya ajari anak-anak saya, (termasuk) sama mbak Puan, kamu harus salaman. Ini saya salaman dengan orang lepra, orang gatelen, tapi itu lah tangan rakyat," kata Megawati.

Dalam kesempatan itu, Megawati banyak bercerita tentang masa hidup ayahnya Soekarno dan Bung Hatta yang ditempa dalam berbagai tantangan. Meski begitu, Megawati pun sebetulnya banyak berbagai cerita-cerita ringan sewaktu kecil saat mengenal akrab keluarga Bung Hatta.

Kisah keakbraban dua pemimpin tersebut, menurut Mega, patut diteladani, walau banyak perbedaan pandangan.

Hadir dalam acara, Meutia Farida Hatta yang merupakan putri sulung Bung Hatta.

Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi, Fahri Bachmid

Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan

Megawati telah mengajukan diri menjadi amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan pendapatnya atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024