Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup

pancasila
Sumber :

VIVA –  Sebagai warga negara Indonesia sudah pasti mengenal Pancasila, Pacasila adalah sebagai landasan dasar negara Indonesia, setiap warga negara Indonesia harus bisa menjungjung tinggi nilai-nilai dan makna dari Pancasila.

Erick Thohir Pastikan Seluruh Aset BUMN Dilindungi TNI

Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti prinsip atau asas. Dalam Pancasila, terdapat lima sila atau pedoman yang harus di ketahui. Kelima prinsip yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni 1945  dalam suatu sidang BPUPKI. 

Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting di Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan. Namun, bangsa Indonesia kemudian mengenalnya sebagai “Pancasila”, artinya lima dasar atau lima asas.

6 Negara Penghasil Wanita Tercantik di Dunia, Indonesia Termasuk?

Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tercantum dan tercatat dengan jelas dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, adapun  kalimat dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan hal itu adalah sebagai berikut:

“ ..., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

6 Negara dengan Angkatan Laut Paling Kuat di Dunia, Posisi Indonesia Membanggakan!

Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut adalah

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  1. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  1. Persatuan Indonesia
  1. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  1.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila digunakan sebagai dasar dan juga ideologi negara. Pancasila juga sekaligus sebagai filosofis berbangsa maupun bernegara, sehingga setiap materi peraturan perundang–undangan sangat tidak boleh bertentangan dengan nilai–nilai yang ada di dalam pancasila itu sendiri.

Menurut Prof. Notonagoro, sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kedudukan yang istimewa dalam hukum dan kehidupan bernegara, yakni sebagai pokok kaidah yang sangat fundamental (mendasar). Karena itulah Pancasila memiliki kedudukan yang tetap, tidak dapat di ganggu gugat dan tidak dapat di ubah.

Sejarah Terbentuknya Lambang Pancasila

Lambang Garuda Pancasila di rancang oleh Sultan Hamid II lahir pada 12 Juli 1913 dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak ke-6, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Dan kemudia disempurnakan hingga akhirnya diresmikan pada tanggal 10 Februari 1950. Jumlah bulu pada buru Garuda melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada sayap burung Garuda Pancasila memiliki 17 jumlah helai Garuda Pancasila melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan, pada ekor burung Garuda Pancasila memiliki 8 jumlah helai yang melambangkan bulan proklamasi kemerdekaan, dan 45 jumlah helai pada bagian leher burung Garuda Pancasila melambangkan tahun proklamasi kemerdekaan.

Kepala: Bagian atas Garuda Pancasila adalah kepala. Kepala Garuda Pancasila pergi ke kanan jika dilihat dari sudut pandang Garuda Pancasila. Ini menggambarkan bahwa bangsa Indonesia berdiri dengan kebenaran. Bangsa Indonesia menghormati kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia menentang penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kamanusiaan dan peri keadilan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berjuang bersama untuk lepas dari penjajahan.

Leher: Bagian tubuh Garuda Pancasila yang terletak di bawah kepala ada di leher. Bulu-bulu di leher Garuda Pancasila berjumlah 45 helai. Jumlah bulu pada leher ini menunjukkan dua angka belakang tahun kemerdekaan.

Sayap: Garuda Pancasila memiliki dua sayap, yaitu sayap kanan dan sayap kiri.Kedua sayap Garuda Pancasila terkembang lebar. Jumlah 17  helai Garuda Pancasila melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan

Perisai: Didada Garuda Pancasila terdapat sebuah perisai. perisai itu melambangkan perjuangan dan pertahanan diri untuk mencapai tujuan negara. Ditengah-tengah perisai terdapat garis hitam tebal. Garis ini menggambarkan letak negara Indonesia yang dilalui oleh garis Khatulistiwa. Warna dasar dalam perisai adalah merah putih. Warna ini melambangkan bendera negara kita, yaitu Merah Putih. Di dalam perisai, terdapat lima simbol sila-sila Pancasila.

Ekor : Ekor Garuda Pancasila terletak di bagian bawah tubuhnya. Ekor Garuda Pancasila terdiri atas pangkal ekor dan ujung ekor. pangkal ekor memiliki bulu ysng berjumlah 19 helai. bagian ujung ekor memiliki bulu yang berjumlah 8 helai.

Cakar : Garuda Pancasila memiliki cakar yang tajam dan kuat. Cakar itu menggenggam kuat pita putih yang bertuliskan ” Bhinneka Tunggal Ika”. Kata  Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Bhinneka artinya berbeda-beda. Tunggal artinya satu sedangkan Ika, artinya itu.  jadi Bhinneka Tunggal Ika artinya Berbeda-beda, tetapi tetap satu. Ini merupakan semboyan Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara

  1. Sila Pertama ( Ketuhanan Yang Maha Esa )

Sila pertama memiliki lambang bintang (tunggal) berwarna emas bersudut lima. Yang diartikan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya tuhan yang menjadi cahya kerohanian bagi setiap umat manusia. Dikutip dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sila yang pertama ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing individu.

  1. Sila Kedua ( Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab )

Sila kedua di lambangkan rantai yang di susun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu. Simbol kedua ini diwakili lambang berupa rantai. Jumlah rantai ini mencapai 17 dan tidak terputus. Rantai yang tidak terputus ini memiliki makna generasi penerus yang turun-temurun dan selalu saling berkaitan serta membutuhkan satu sama lain.

Di mana masing-masing saling membantu dan bergotong royong dalam hal kebaikan. Sila ini juga menunjukkan kehidupan manusia yang rukun, damai dan sejahtera.

  1.  Sila Ketiga ( Persatuan Indonesia )

Sila ketiga di lambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih. Hal ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia walaupun memiliki latar belakang budaya dan ras yang berbeda-beda. Simbol dari sila ketiga ini adalah pohon beringin yang menandai tempat berteduh ataupun berlindung. Artinya seluruh rakyat Indonesia bisa berlindung dan berteduh di bawah naungan Negara Indonesia.

Makna Pancasila sila ketiga ini adalah mskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun bisa tetap bersatu untuk negara. Hal ini juga menunjukkan bahwa perbedaan bukan menjadi halangan untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera.

  1. Sila Keempat ( Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan )

Sila keempat di lambangkan dengan kepala banteng pada bagian kanan perisa berlatar merah. Yang artinya manusia dalam pengambilan keputusan harus di lakukan secara musyawarah salah satunya dengan cara berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu. Simbol sila keempat adalah kepala banteng, yang dikutip dari BPIP RI menandakan tenaga rakyat. Selain itu, kepala banteng juga mewakili hewan sosial yang sering berkumpul. Dalam hal ini, sila keempat menjadi pedoman bagi rakyat indonesia untuk bahu-membahu dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Makna Pancasila sila keempat ini adalah berkumpul dan berdiskusi menjadi solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan. Sila ini juga mengajarkan untuk tidak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan setiap masalah dan konflik di masyarakat.

  1. Sila Kelima ( Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia )

Sila kelima di lambangkan dengan padi dan kapas. Kapas dan padi mencerminkan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Simbol terakhir yakni sila kelima Pancasila adalah padi dan kapas yang bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui simbol ini, Negara Indonesia memiliki kewajiban untuk memakmurkan rakyatnya sebagai landasan.

Makna Pancasila sila kelima ini mencerminkan sikap keadilan sosial yang berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya. Selain itu, lambang padi dan kapas juga menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Di kutip dari bpip.go.id Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila.

Adapun fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah:

Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia.

Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju..

Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa.

Keempat, pancasila sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan begitu kita harus selalu menghormati dan menjunjung tinggi pancasila sebagai landasan dan dasar negara Republik Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya