Ridwan Kamil: Deklarasi Ini Bukan Klaim Kemenangan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA / Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memperingati HUT RI ke 76 sebagai momentum untuk lebih ekstra menangani pandemi COVID-19. Ridwan memastikan kasus COVID-19 di Jawa Barat terkendali secara bertahap.

Iskandar Sitorus Bongkar Ciri-ciri Artis P yang Terlibat Kasus Korupsi Rp4 Triliun

Meski kondisi dinilai relatif membaik, namun bukan berarti perang melawan COVID-19 sudah berakhir. Sebab, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk bisa merdeka dari COVID-19. 

"Hal tersebut tidak berarti perang melawan COVID-19 berakhir, kita masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. namun makna dari deklarasi ini adalah panggilan untuk bertindak bukan untuk berpuas diri atau mengklaim kemenangan," kata Ridwan Kamil, Selasa 17 Agustus 2021.

Gubernur di Jepang Mundur Setelah Hina Penjual Sayur dan Peternak Sapi

Menurutnya, dalam berjuang melawan pandemi COVID-19 mengedepankan konsep kolobarasi pentaheliks. Misalnya saja dalam meningkatkan kapasitas infrastruktur kesehatan untuk menekan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR).

"Kolaborasi diantaranya dengan meningkatkan kapasitas infrastruktur kesehatan untuk menekan tingkat keterisian tempat tidur. Saya melaporkan hari ini keterisian rumah sakit untuk COVID-19 di Jabar kurang lebih 28 persen," kata Ridwan Kamil. 

Sekda Depok Maju Pilkada, Minta Dukungan Ridwan Kamil

"Pada masa PPKM kami menyediakan 7.700 pusat isolasi desa kami memanfaatkan bangunan-bangunan pemerintah TNI/Polri, hotel-hotel, apartemen, kita menyiapkan posko oksigen jabar untuk menanggilangi kekurangan oksigen di rumah sakit maupun pasien isolasi mandiri di seluruh Jawa Barat," tambahnya. 

Peringatan kemerdekaan ini juga, dinilai menjadi momen untuk mengingat lagi jasa para pahlawan. Berbagai upaya dilakukan dari mulai perang gerilya melawan langsung para penjajah, hingga upaya diplomasi ditempuh demi kemerdekaan. 

"Bangsa kita adalah bangsa yang kuat pantang menyerah berbagai upaya telah dilakukan dari perang gerilya, mobilisasi terbuka, rapat-rapat hingga diplomasi di semua lini dikerahkan untuk mencapai kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.

"Karena itu, momentum 17 Agustus adalah momentum terpenting bagi kita untuk menguatkan kembali identitas kebangsaan, menguatkan kembali persatuan dan persaudaraan, menguatkan kembali kesetiakawaan dan gotong royong yang menyatu dalam nilai-nilai pancasila," tambahnya.

Ilustrasi Monas Jakarta

PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Sekretaris fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mengatakan, Jakarta butuh sosok pemimpin yang berani.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024