- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Habib Bahar bin Smith diisukan terkena kasus lagi, kali ini dikabarkan bahwa dirinya bertikai dengan terpidana lainnya yakni Very Idham Henyansyah alias Ryan “jagal” Jombang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus kelas IIA Gunung Sindur. Kini, permasalahan keduanya telah selesai dan diadili secara damai.
Habib bahar diadili atas kasus pemukulan terhadap sopir taksi online bernama Andriansyah. Dirinya terbukti melakukan penganiayaan sesuai Pasal 351 KUHP Jo Pasal 55. Bagaimanakah sosok Habib bahar? Berikut ulasan selengkapnya.
Profil Habib Bahar bin Smith, Pendakwah yang Kontroversial
Latar Belakang Habib Bahar bin Smith
Sayid Bahar bin Ali bin Smith atau dikenal dengan Habib Bahar bin Smith lahir di Manado, 23 Juli 1985. Ia merupakan seorang pendakwah muda yang selalu berapi-api membakar semangat para jemaahnya ketika berceramah.
Habib Bahar merupakan putra pertama dari tujuh bersaudara dari pasangan Ali bin Smith dan Isnawati Ali. Dia merupakan keturunan Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith
Pada tahun 2007, pria yang kerap disapa Habib bule ini mendirikan Majelis Pembela Rasulullah. Kantor pusat majelis ini berada di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Jemaah majelis ini berasal dari daerah Pondok Aren, Ciputat, dan Pesanggrahan, dan sekitarnya.
Pernikahan Bahar bin Smith
Pada tahun 2009 yang lalu, Bahar bin Smith menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits bernama Fadlun Faisal Balghoits. Pernikahan Habib Bahar dengan Fadlun tersebut, Bahar bin Smith dikaruniai empat anak, yaitu Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith.
Anak terakhir Bahar lahir pada tanggal 4 Februari 2018, dan dirinya memberikan nama Muhammad Rizieq Ali kepada anak terakhirnya tersebut atas penghormatan kepada gurunya, yaitu Muhammad Rizieq Shihab, dan bentuk tawassul kepada leluhurnya, yaitu Ali bin Abi Thalib.
Perjalanan Karier Habib Bahar bin Smith
Habib Bahar bin Smith merupakan seorang ulama dan pendakwah Indonesia asal Manado, Sulawesi Utara. Habib Bahar juga sebagai pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Selain itu, Habib Bahar juga merupakan sebagai pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kemang, Bogor. Pesantren ini menggunakan sistem salaf, yaitu pesantren tipe klasik yang banyak mengkaji kitab kuning.
Bahar bin Smith dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab, yaitu Front Pembela Islam. Bahkan, selain Rizieq Shihab, Bahar merupakan tokoh utama penggerak serangkaian Aksi Bela Islam yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama untuk diadili terkait kasus tuduhannya telah menghina agama Islam.
Bersama Majelis Pembela Rasulullah, Bahar kerap beraksi menutup paksa beberapa tempat hiburan. Salah satunya Café De Most Pesanggrahan yang diduga digunakan sebagai tempat maksiat. Kafe itu ditutup paksa selama bulan Ramadhan 2012.
Kontroversial
Habib Bahar bin Smith dikenal sebagai ulama dan pendakwah yang kontrovesial. Habib Bahar kerap menyuarakan ceramah yang bersifat provokasi untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan perilaku yang terkesan bertindak keras.
Lantas video ceramahnya pun viral dan membuat kontroversi di masyarakat. Pada November tahun 2018, video ceramah Bahar viral di media sosial ditengah proses pemilihan Pilpres 2019, Bahar mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo selaku kader PDIP adalah pengkhianat bangsa, negara, dan rakyat.
Di dalam video tersebut Bahar mengatakan bahwa Jokowi sebagai banci. Pada akhir 2018, Bahar bin Smith terjerat kasus penganiayaan. Bahar dijatuhkan vonis 3 tahun penjara oleh PN Bandung setelah terbukti melakukan penganiayaan. Bahar sempat mendapatkan asimilasi pada 15 Mei 2020 dan kembali ditahan.
Berkelahi dengan Ryan Jombang
Kabar terbaru, Habib Bahar bin Smith dikabarkan terlibat perseteruan dengan sesama narapidana di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/8/2021) bernama Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang.
Kepala Lapas Kelas IIA Gunung Sindur, mengatakan bahwa perselisihan antara Habib Bahar bin Smith dengan Ryan Jombang sudah diselesaikan secara damai. Kasus perselisihan tersebut diketahui bahwa Bahar disebut kerap meminjam uang kepada Ryan Jombang hingga mencapai Rp 10 juta.
