Kronologi dan Fakta-fakta 3 Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng

Tim SAR gabungan mengevakuasi pendaki yang meninggal di Gunung Bawakaraeng, Gowa
Sumber :
  • VIVA/irfan

VIVA – Tiga pendaki ditemukan tak bernyawa setelah turun dari Gunung Bawakaraeng, kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Rabu, 18 Agustus 2021. Ketiga pendaki tersebut ditemukan di sejumlah pos jalur pendakian dengan keadaan sudah tak bernyawa, usai mengibarkan bendera merah putih pada HUT ke-76 RI.

Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia

Kronologi 3 Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng

Pendakian

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Intip Perjalanan Bisnis Mustika Ratu

Diketahui bahwa tiga pendaki bersama rombongan mendaki sebanyak 8 orang, mereka berangkat bersama ke Gunung Bawakaraeng. Para pendaki tersebut berangkat dari tanggal 14 Agustus 2021 subuh dini hari.
Mereka berniat untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dengan mengibarkan bendera di puncak Gunung Bawakaraeng.

Mereka tiba di Kota Malino, Kabupaten Gowa, pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WITA. Selanjutnya, mereka kembali berjalan, namun karena ada pos penyekatan di Lemo Lemo Patapang, lalu ke 8 pemuda membatalkan perjalanan lalu beristirahat di Masji Nurul Hidayah Malino.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Para pendaki kemudian mengurungkan niat melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bawakaraeng. Namun, sekitar pukul 02.30 WITA dinihari, salah satu rekan korban menelponnya dan menyuruh mereka ke Lembanna karena tidak penyekatan. Setelah mendapatkan informasi itu, ke-8 pemuda tersebut langsung bergegas menuju Lembanna dan tiba dengan cara menerobos pos pada pukul 03.00 WITA dini hari.

Saat tiba di Lembanna, mereka bermalam dengan memasang tenda. Pada Minggu pagi 15 Agustus 2021 pukul 09.00 WITA, mereka naik ke gunung dan bermalam.

Cuaca ekstrim dan kehabisan bahan makanan

Pada tanggal 16 sampai 17 Agustus kondisi cuaca di gunung hujan disertai angin kencang. Lantaran bahan makanan dan lampu penerangan tidak ada, 8 pendaki tersebut segera meninggalkan puncak walaupun kondisi cuaca hujan dan angin kencang. Saat berada di pos 7, mereka merasa kedinginan dan terpisah dengan terbagi beberapa kelompok. 

Kemudian pada Rabu, 18 Agustus sore, Tim SAR menemukan Steven William di pos 7 saat Tim SAR melakukan patroli. Setelah dievakuasi, selanjutnya didapatkan informasi dari Wahyudi bahwa Muh Rian meninggal dunia di antara pos 6 ke pos 5 lalu Tim SAR menuju ke TKP melakukan penyisiran. Saat berada di pos 7 ke 6 Tim SAR menemukan Zainal Abidin lalu dievakuasi ke Puskesmas.

Nama jenazah tertukar

Setelah tiba di Puskesmas, jenazah tersebut diperlihatkan kepada Wahyudi ternyata jenasah tersebut bukan Muh Rian, melainkan Zainal Abidin. Pihak kepolisian pun lalu berkoordinasi dengan Basarnas dan pecinta alam Lembanna untuk membantu melakukan penyisiran di antara pos 6 ke 5 bersama rekan korban Suardi untuk mencari keberadaan Muh Rian.

Hingga akhirnya jenazah Muh Rian ditemukan di pos 5 sekitar pukul 20.40 WITA. Ketiga korban meninggal dunia karena mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem di puncak Gunung Bawakaraeng.

Korban pendaki yang meninggal

Identitas korban masing-masing diketahui bernama Steven William Frits (21) mahasiswa Poltek Negeri Ujung Pandang (PNUP) ditemukan meninggal di pos 7, Zaenal Abidin (21), ditemukan meninggal di pos 6 dan Muh Rian (20) ditemukan meninggal di pos 5.

Para pendaki tersebut merupakan warga Kabupaten Gowa. Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhly mengatakan Tim SAR gabungan menemukan tiga pendaki tersebut dalam serangkaian pencarian sejak siang hingga malam hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya