Wiku Ungkap Syarat Warga yang Bisa Disuntik Vaksin Pfizer

Vaksin COVID-19 Pfizer.
Sumber :
  • dw

VIVA – Pemerintah optimis pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air semakin cepat terakselerasi. Kedatangan vaksin Pfizer dan AstraZeneca dalam bentuk jadi menandakan hal tersebut, yang baru tiba saja kemarin.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan vaksin Pfizer dalam bentuk jadi yang tiba di Tanah Air kemarin adalah sebanyak 1,56 juta dosis. Vaksin dari perusahaan asal Amerika Serikat itu telah menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) pada Juli 2021.

“Vaksin Pfizer ini nantinya dapat digunakan masyarakat berusia 12 tahun ke atas,” kata Wiku dikutip VIVA, lewat laman setkab.go.id, Jumat 20 Agustus 2021.

5 Negara Bagian dengan Cadangan Minyak Terbesar di AS

Satgas COVID-19, kata Wiku, meminta kepada pemerintah daerah yang menerima alokasi vaksin Pfizer untuk segera menggunakannya. Sehingga masyarakat di daerahnya dapat terlindungi dan meningkatkan cakupan program vaksinasi.

Selain vaksin Pfizer, Indonesia juga menerima sebanyak 450 ribu dosis vaksin jadi dari AstraZeneca melalui skema bilateral dari Pemerintah Belanda. Karena itu dengan kedatangan vaksin yang baru saja tiba, maka kebutuhan vaksin untuk program vaksinasi nasional dapat tercukupi.

AS Minta Iran Biarkan Israel Lakukan Serangan Balik, Hanya Sebagai 'Simbolis' Agar Israel Tak Malu

“Diharapkan dengan datangnya vaksin-vaksin ini dapat mengakselerasi program vaksinasi nasional. Sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memperoleh vaksin dan terlindungi dari COVID-19 untuk mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman COVID-19,” kata Wiku.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah menyebut bahwa kedatangan dua vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca ke Indonesia, kemarin, merupakan vaksin yang dijajaki lewat jalur komersial atau dengan skema transaksi bisnis ke bisnis (business to business/b to b).

Vaksin yang berasal dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dan Inggris itu, bakal menambah vaksin komersial sebelumnya yang berasal dari perusahaan Sinovac, China.

"Kedatangan Pfizer sebesar 1,5 juta dosis dan AstraZeneca sebesar 567 ribu dosis ini adalah kedatangan pertama dari vaksin business to business-nya kita," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip VIVA dari laman setkab, Jumat 20 Agustus 2021.

Budi mengatakan, sedianya ada empat vaksin yang menggunakan skema bisnis atau pembelian pemerintah kepada farmasi asing. Satu lagi adalah Novavax, yang juga perusahaan asal Paman Sam.

"Tiga (Sinovac, Pfizer, AstraZeneca) sudah mengirimkan dosis pertamanya dan sudah mengirimkan beberapa juga. Pertama adalah Sinovac yang sudah mulai dari tanggal 13 Januari,” ujar eks bos Bank Mandiri itu.

Budi menyebut, hingga akhir tahun nanti, pemerintah akan mampu mendatangkan sebanyak 50 juta dosis vaksin Pfizer serta 20-30 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur komersial.

Sementara, untuk vaksin Novavax, Budi menjelaskan bahwa pemerintah masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA untuk pengiriman 50 juta dosis vaksin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya