MPR: 11 Ribu Lebih Anak Yatim Piatu Imbas Corona Tanggungjawab Negara

Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani saat silaturahmi dengan para ulama di Jakarta Barat
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Tidak sedikit anak-anak yang harus kehilangan salah satu atau kedua orangtua mereka, akibat COVID-19. Terlebih lagi yang masih usia anak. Ini menjadi sorotan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), untuk mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menjelaskan, data dari Satgas COVID-19, sebanyak 11.045 anak-anak di Indonesia menjadi yatim piatu. Muzani meminta pemerintah memperhatikan hal tersebut.

Menurut Muzani, sudah menjadi amanat konstitusi bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar diperlihara oleh negara. Karena itu, pemerintah wajib memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19.

Gerindra Ragu PDIP Bakal Oposisi, Bambang Pacul: Suka-suka Dia

"Sebanyak 11 ribu lebih anak yatim ini harus diberikan jaminan kehidupan yang lebih baik sesuai amanat konstitusi bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara," kata Muzani kepada wartawan, Senin 23 Agustus 2021.

Selain itu, Sekjen DPP Partai Gerindra ini juga meminta kepada pemerintah agar memastikan anak-anak yatim tersebut diberikan akses pendidikan untuk menata masa depannya. Sebab, ia tidak ingin anak-anak tersebut menjadi terlantar.

Bamsoet Nilai Sistem Demokrasi Pemilu Langsung Perlu Dikaji Ulang karena Marak Politik Uang

"Negara harus menjamin pendidikan bagi anak-anak yatim ini. Jangan sampai mereka terlantar dan tidak menjadi generasi yang tak berpendidikan, karena itu akan membuat mereka sulit dalam mencari masa depan yang lebih baik," ujar Muzani.

Dia juga menambahkan, COVID-19 telah memberikan dampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia. Maka dari itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki kelebihan ekonomi untuk turut memberi bantuan kepada mereka membutuhkan. Seperti anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19.

"Kita sesama manusia wajib saling bantu membantu tanpa melihat latar belakang budaya, agama, suku dan ras. Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki kelebihan ekonomi dan materi untuk menyisihkan dan berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan seperti anak-anak yatim piatu yang ditinggal oleh orang tuanya akibat COVID, yang jumlah mencapai puluhan ribu," ujar Muzani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya