AHY soal Penanganan Pandemi: Selama Ada Api Selalu Akan Ada Asap

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat mengunjungi KPU
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY meminta agar pemerintah jangan sampai gagal fokus menangani pandemi COVID-19. AHY menganalogikan pandemi COVID-19 sebagai api dan asapnya yaitu dampak tekanan ekonomi.

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

Menurut dia, jangan sampai kebijakan pemerintah dengan total menghilangkan asap tapi tidak fokus memadamkan apinya.

"Dalam konteks ini, pandemi COVID-19 adalah apinya. Sedangkan, tekanan ekonomi merupakan asapnya. Jangan kita habis-habisan menghilangkan asapnya sedangkan apinya gagal kita padamkan secara total. Selama ada api, selalu akan ada asap," kata AHY dalam pidato kebangsaannya, Senin, 23 Agustus 2021

Soal Koalisi Besar, AHY Sebut Prabowo Punya Pertimbangan Matang

Dia menyampaikan saat ini yang terpenting dan harus diutamakan adalah nyawa atau keselamatan masyarakat. Sebab, jika satu nyawa melayang, maka tidak dapat dikembalikan. 

Sementara itu, perbaikan ekonomi bisa dilakukan secara bertahap. Pun, ia menyinidr di tengah kesulitan saat ini masih ada agenda terselubung yang tidak relevan.

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

"Yang sulit diterima, jika dalam menghadapi ancaman serius dalam terhadap kesehatan publik seperti ini, masih ada yang mempertahankan agenda-agenda lainnya. Selain tak relevan, sebenarnya juga masih bisa ditunda. Karena tidak mengandung kegentingan yang memaksa," tutur AHY.

AHY menekankan, Demokrat juga sering memberikan masukan atas berbagai persoalan terkait kebijakan-kebijakan  yang tak dijalankan secara terintegrasi dan  tersinkronisasi dengan baik. Menurut dia, di tingkat pusat, sering terjadi kebijakan publik, antar lembaga yang overlapping kewenangan. Begitu juga kebijakan publik antara pusat dan daerah yang sering kali tidak sejalan.

"Yang tidak kalah penting, kami juga mengingatkan agar tidak terjadi kesalahan prosedur dan  penyalahgunaan kewenangan, atas nama kegentingan penanganan pandemi, yang itu semua berpotensi pada terjadinya kerugian  negara," lanjut putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. 

"Perppu No. 1 yang kemudian menjadi UU  No. 2 tahun 2020, memberikan otoritas lemah dan keleluasaan bagi  pemerintah untuk menggunakan segala sumber  daya nasional untuk  kecepatan  penanganan  krisis pandemi. Namun demikian, segenting  apapun keadaan, tata kelola pemerintahan checks  and balances, harus tetap dijalankan," jelas AHY.

Dia menekankan, Demokrat memang kerap bersikap kritis. Namun, itu semua untuk kebaikan rakyat Indonesia.

"Bagi kami, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah  sesuatu yang fundamental. Alasan kami sederhana, dan hanya satu, yaitu Partai Demokrat  ingin pemerintah sukses. Karena jika pemerintah  sukses, maka negara dan rakyat kita akan selamat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya