Densus 88 Waspadai Kedatangan WNI dari Afghanistan

Ilustrasi/Personel Densus 88 Antiteror
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka

VIVA – Kabag Ban Ops Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan pihaknya mengantisipasi kedatangan warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan di tengah konflik yang terjadi di sana.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Sebab, banyak pihak yang menjadi foreign terrorist fighters (FTF), atau orang Indonesia diterbangkan ke negara konflik untuk menjadi kombatan dan mendapat pemahaman radikal sehingga berjuang penuh dengan teroris.

"Kita harus waspada. Sebenarnya harus menjadi atensi bersama, siapa yang pulang ini," kata Aswin melalui keterangannya pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Menurut dia, kombatan-kombatan dari kalangan ISIS dan Jamaah Islamiyah (JI) di Afghanistan mendapat banyak pelatihan di wilayah konflik tersebut. Maka, bukan tidak mungkin mereka akan menyusup kembali ke Indonesia untuk melakukan aksi teror.

“Misal, selama proses peralihan ini ada banyak orang Indonesia yang kembali ke Indonesia. Ada yang dievakuasi kemarin, ada juga yang mungkin pulang sendiri. Kalau diplomat tidak masalah tapi kalau mantan kombatan ISIS harus diwaspadai,” ujarnya.

Indonesia Becomes the World's Most Positive Country

Di samping itu, ia menduga Indonesia tidak lama lagi akan ada isu penggalangan dana untuk pengungsi, bantuan kemanusiaan bagi warga Afghanistan. Menurutnya, yang jadi persoalan adalah siapa yang menggalangnya dan kemana aliran dana tersebut disalurkan.

“Tak lama lagi akan ada penggalangan dana untuk pengungsi, penggalangan dana untuk humanitarian aid ke sana. Tentu sangat bagus, yang dikhawatirkan adalah siapa yang menggalang dana itu dan kemana dana dikirimkan,” jelas dia.

Karena, kata Aswin, Densus 88 Antiteror Polri telah menemukan sejumlah kasus penggalangan dana berkedok isu kemanusiaan yang malah dijadikan sebagai sumber pendanaan teroris dan dimanfaatkan dananya untuk membeli senjata serta mengirim orang berlatih ke Afghanistan.

“Jangan sampai kejadian beberapa waktu lalu terulang, seperti yang dilakukan JI atau afiliasi organisasi itu yakni penggalangan dana untuk mengirim orang ke Suriah dan Irak. Niat baik masyarakat untuk donasi tapi disalahgunakan untuk galang dana teror," tandasnya.

Baca juga: Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Dimutasi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya