Turun Level 3, Wali Kota Malang: Pengelola Mal Gemes Ingin Buka 

Wali Kota Malang Sutiaji mengecek kesiapan dua mal besar di Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Wali Kota Malang Sutiaji bersama Dinas Kesehatan setempat melakukan sidak di dua mal terbesar di Kota Malang. Pertama adalah Mal Olimpic Garden (MOG) kedua adalah Malang Town Square (Matos), Senin, 30 Agustus 2021. Mereka ingin memastikan syarat protokol kesehatan pencegahan COVID-19 terpenuhi. 

BPS Sebut Berakhirnya PPKM Berdampak Positif ke Ekonomi

Kota Malang saat ini berstatus zona oranye. Tetapi wilayah ini masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Rencananya, Senin, 30 Agustus 2021 malam menjadi ajang evaluasi dan pengumuman apakah wilayah ini turun ke level yang lebih rendah. 

"Laporannya masih nanti malam, tetapi semoga kita masuk level yang boleh membuka mal. Kita semua syarat sudah dipenuhi, ini menunjukkan bahwa pengelola mal di Kota Malang itu gemes. Kapan sih dibuka, sehingga meski belum ada kepastian mereka tetap mempersiapkan segalanya," kata Sutiaji. 

Bahagia Bisa Ikut Mudik Gratis

Baca juga: Peringatan Jokowi kepada Masyarakat Agar Kasus COVID-19 Turun

Pengamatan di lapangan, mereka yang akan masuk di mal berusia 12 tahun ke atas. Sudah divaksin dengan menunjukan kartu sertifikat vaksinasi dan punya aplikasi peduli lindungi. 

Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diproyeksi Naik, Kemenhub: Masyarakat Sudah Mampu Biayai Mudik

Setelah syarat ini terpenuhi, mereka diminta mencuci tangan, mengukur suhu tubuh barulah masuk lewat pintu yang disiapkan. 

"Saya minta Malang ini berapapun levelnya, Malang ini Mal bisa dibuka dengan catatan ada PeduliLindungi. Alhamdulillah setelah saya cek semuanya ada. Mudah-mudahan kita masuk level 3 sehingga Mal bisa dibuka," ujarnya. 

Sutiaji mengungkapkan, nantinya jumlah pengunjung pada setiap mal dibatasi hanya 25 persen dari total kapasitas gedung. Kemudian dipantau lewat aplikasi peduliLindungi. 

Dengan aplikasi ini dapat diketahui jumlah pengunjung yang ada di dalam mal. Kemudian pengunjung akan terdeteksi meninggalkan Mal jika berada pada radius 100 meter. 

"Ada info baru ada orang yang tidak check out ketika sudah meninggalkan Mal 100 meter otomatis dia sudah check out. Antisipasi ketika dia ingin bergeser ke mal yang lain. Kuotanya 25 persen dari kapasitas, jumlah itu terpenuhi saja luar biasa. Yang penting tertib (Prokes)," tutur Sutiaji. 

Sutiaji menuturkan selama ini Mal di Malang buka hanya melayani take away bagi kafe dan yang memiliki supermarket. Nantinya, jika sudah turun level semua tenan diperbolehkan kembali buka. Mulai dari bioskop, area permainan, hingga pusat perbelanjaan pakaian. 

"Boleh (semua tenan). Tadi kan hitungannya kapasitas. Di sini juga kan ada satgasnya, nanti ada apa-apa lapor ke satgas. Insya Allah, kalau ada aplikasi PeduliLindungi itu kan bisa, tapi tetap semua wajib pakai masker," kata Sutiaji. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya